jpnn.com - JAKARTA - Aparat Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Direktorat Jenderal Bea Cukai menggagalkan penyelundupan sabu-sabu dari Tiongkok melalui Pelabuhan Tanggung Priok, Rabu (22/6). Jumlah barang haram yang diselundupkan pun mencapai delapan kuintal.
Menurut Direktur Jenderal Bea Cukai, Heru Pambudi, sabu-sabu itu disembunyikan dalam truk molen yang dikirim ke Indonesia melalui jalur laut. Sabu-sabu itu ditempatkan dalam kotak besi tahan karat untuk mengelabui pemindaian mesin X-ray.
BACA JUGA: Begini Penjelasan Detail Tito Karnavian soal Labora Sitorus
Heru mengungkapkan, truk molen berisi sabu-sabu itu diamankan saat berada di sebuah pergudangan di kawasan Ancol Barat III, Jakarta Utara. "Kami gagalkan 800 Kg sabu-sabu dari Tiongkok melalui jalur laut," kata Heru di markas Bea Cukai, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (23/6).
Heru mejelaskan, pihaknya memang sudah mendeteksi tentang masuknya sabu-sabu dalam jumlah besar melalui jalur laut di Tanjung Priok. Namun, jajaran bea cukai terlebih dulu menunggu dan melakukan pengintaian hingga truk itu berhenti di sebuah gudang di Ancol Barat III.
BACA JUGA: Komjen Tito Janjikan Pengusutan Kasus Cedrus
"Kami juga menemukan 33 Kg sabu-sabu dalam gudang tersebut. Total 833 Kg," paparnya.
Sedangkan Deputi Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari menduga pengirim sabu-sabu itu masih satu sindikat dengan pemilik 45 kilogram sabu-sabu dalam tabung besi di Penjaringan, Jakarta Utara yang terungkap belum lama ini. Menurutnya, sindikat itu ada kaitannya dengan terpidana mati kasus narkoba, Freddy Budiman.
BACA JUGA: Kantongi Restu DPR, Komjen Tito Bereaksi Begini
"Bisa kemungkinan ini jaringan yang di kendalikan FB dari lapas. Makanya kita pun saat ini akan terus mendalami kasus tersebut," tandas Arman. (mg4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Komjen Tito Bentuk Tim Khusus, Tujuannya?
Redaktur : Tim Redaksi