jpnn.com, BENGKULU - Polda Sumsel menangkap pelaku penyalahgunaan BBM bersubsidi di SPBU Jalan Mayjen Yusuf Singadekane, Kecamatan Kertapati, Palembang, Senin (29/1/2024) malam.
Pelaku bernama Teguh, 25, warga Margo Mulyo Kelurahan Margo Mulyo, Kecamatan Padang Guci Hulu, Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu.
BACA JUGA: Mobil Pelangsir BBM Bersubsidi Ditangkap, 5 Orang Diboyong ke Polres Muarojambi
Kasubdit Tipidter Ditreskrimsus Polda Sumsel AKBP Bagus Suryo mengungkapkan bahwa pelaku tertangkap tangan saat hendak mengisi BBM jenis solar subsidi menggunakan truk fuso merek Hino Hijau dengan Nopol BG 4949 C yang sudah dimodifikasi.
"Di belakang mobil ditemukan 10 unit baby tank terdiri dari 5 unit baby yang berisi solar subsidi kurang lebih 4.380 liter," ungkap Bagus, Rabu (7/2/2024).
BACA JUGA: Mobil Pelangsir BBM Bersubsidi Terbakar di Depan Rumdin Danlanal Bengkulu
Selain itu, polisi juga menemukan mesin pompa yang terhubung ke baby tank.
"Saat mengisi BBM, tersangka menggunakan barcode 20 My Pertamina serta 20 pelat nomor polisi kendaraan palsu yang menyesuaikan nomor kendaraan pada 20 akun MyPertamina," ujar Bagus.
BACA JUGA: Mobil Pelangsir BBM Bersubsidi Diamankan Polisi
Berdasarkan pengakuan tersangka bahwa aksi ini sudah dilakukan selama sebulan.
"Dan berdasarkan pengakuan, tersangka diperintahkan oleh pria berinisial R (DPO)," kata Bagus.
Dari tersangka R lanjut Bagus, Teguh diberi modal sebesar Rp 7 juta untuk membeli BBM subsidi di sejumlah SPBU di Kota Palembang.
"Untuk sekali antre, tersangka Teguh mengisi sebanyak 200 liter," jelas Bagus.
"Untuk upah tersangka mendapat Rp 3,5 juta satu kali isi," sambung Bagus.
Akibat perbuatannya, tersangka Teguh dijerat dengan pasal 55 UU RI nomor 22 Tahun 2001 tentang migas, yang diubah ke Pasal 40 angka 9 UU RI nomor 6 Tahun 2023 tentang penetapan peraturan pengganti UU RI nomor 2 tahun 2022 tentang Cipta Kerja.
"Dengan ancaman hukuman penjara 6 tahun atau denda Rp 60 miliar," tutur Bagus.
Terpisah, Teguh mengaku mendapatkan pekerjaan itu dari rekannya.
"Saya sendiri memang merupakan sopir truk lokal di Bengkulu," ujar Teguh.
"Saya selama di Palembang ini tinggal di truk dan keliling di tiap SPBU dan belum hapal nama-namanya," kata Teguh.
Teguh mengatakan 20 akun MyPertamina tersebut dia beli ke teman-temannya sesama sopir truk.
"Untuk satu akun MyPertamina saya beli dua puluh ribu rupiah," tutup Teguh. (mcr35/jpnn)
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Cuci Hati