Trump Ancam Bombardir Syria, Rusia Kalang Kabut

Jumat, 13 April 2018 – 06:25 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Foto: AFP

jpnn.com - Rusia terus berusaha keras untuk mencegah Amerika Serikat (AS) merealisasikan ancaman Presiden Donald Trump. Ancaman yang dimaksud adalah memborbardir Syria melalui serangan rudal.

Saat ini sambungan komunikasi krisis AS dan Rusia sedang aktif. Artinya, ada dialog intensif antardua negara adikuasa itu di tengah ketegangan pasca serangan senjata kimia yang menewaskan puluhan penduduk Douma.

BACA JUGA: Assad Halangi WHO Masuk Douma, Takut Ketahuan?

Dmitry Peskov, juru bicara Kremlin, menyampaikan bahwa AS dan Rusia terbiasa menggunakan ”saluran khusus” tersebut untuk meredam ketegangan dua negara.

Menurut dia, jika AS sampai melancarkan aksi militer di Syria, sekutu-sekutu Eropa-nya pasti akan berpartisipasi. Terutama Inggris dan Prancis.

BACA JUGA: Pesawat Militer Bikinan Rusia Jatuh Usai Lepas Landas

”Kami yakin, opsi tersebut (konflik senjata, Red) hanya akan membuat Syria lebih porak-poranda dan segala upaya pemulihan di sana sia-sia,” papar Peskov sebagaimana dikutip Al Jazeera, Kamis (12/4).

Kekhawatiran Rusia tersebut bukan isapan jempol. Prancis sudah menyatakan siap mendukung aksi militer AS di Syria. Sementara itu, Inggris dan Jerman masih mengupayakan lampu hijau dari parlemen masing-masing.

BACA JUGA: Putri Sergei Skripal Berhasil Kalahkan Racun Rusia

Sebelumnya, Rabu pagi (11/4), Presiden AS Donald Trump sempat mengancam Rusia melalui Twitter. Itu dia lakukan setelah Rusia menegaskan akan menembak jatuh setiap rudal AS yang mengarah ke Syria.

”Bersiap-siaplah Rusia, akan segera meluncur (rudal) yang pintar, baru, dan canggih. Tidak semestinya kalian bersekutu dengan binatang pembunuh yang membasmi rakyatnya sendiri dan malah menikmatinya!” Demikian bunyi nyanyian Trump di jagat maya.

Tapi, Kremlin menanggapinya dengan dingin. ”Kami tidak melakukan diplomasi Twitter,” sindir Peskov kepada Interfax sebagaimana dilansir Reuters. (hep/c10/pri)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rusia Sebut Serangan Senjata Kimia di Douma Kabar Bohong


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler