jpnn.com - Buntut dari rencana General Motors (GM) menghentikan empat fasilitas produksinya di Amerika, terus mendapat perlawanan dan upaya penghadangan dari Donald Trump.
Seperti diketahui, General Motors menutup empat pabriknya di Amerika karena ingin lebih fokus pada rencana perusahaan ke depan dalam pengembangan mobil listrik dan teknologi otonom (self-driving).
BACA JUGA: Punya Banyak Borok, Mendagri AS Pilih Mundur
GM sudah menargetkan setidaknya ada 20 kendaraan listrik akan ditelurkan pada 2030.
Menanggapi itu, orang paling berpengaruh di Gedung Putih, Amerika Serikat itu mengatakan bahwa upaya GM pada pengembangan mobil listrik akan sia-sia, lansir Reuters mengutip wawancara Fox News.
BACA JUGA: Putri Huawei Ratu KFC
Trump mengatakan, keputusan GM untuk mengalihkan sebagian besar fokusnya ke EV (electronic vehicle) tidak akan berhasil.
"Mereka telah mengubah seluruh model General Motors. Mereka pergi ke kendaraan listrik penuh. All-electric tidak akan berfungsi ... Sungguh luar biasa memilikinya sebagai persentase dari mobil Anda, tetapi masuk ke model ini yang mereka (GM) lakukan saya pikir itu sebuah kesalahan," seloroh Trump.
BACA JUGA: Sudah 26 Pejabat Gedung Putih Tinggalkan Trump, Ada Apa?
Donald Trump juga mengancam akan menghilangkan keringan pajak untuk EV, sekaligus melampiaskan kekecewaannya pada keputusan pemutusan hubungan kerja (PHK) General Motors.
"Langkah GM (menutup 4 pabrik dan PHK karyawan) tidak dapat saya terima. General Motors tidak akan diperlakukan dengan baik," tegas Trump dengan nada ancaman tanpa memberikan perincian.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Trump Dinilai Tidak Becus Memilih Pengganti Nikki Haley
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha