Trump Dituduh Pelecehan Seksual, Istri Cantiknya Malah Membela

Rabu, 19 Oktober 2016 – 10:59 WIB
Melania Knauss. Foto: Biletfiyatlari

jpnn.com - WASHINGTON - Melania Knauss, perempuan yang menikah dengan  Donald Trump pada 22 Januari 2005 tidak bergeming ketika suaminya dituding dekati perempuan lain.

Itu bermula dari rekaman perbincangan kotor antara Trump dan Billy Bush yang kemudian mengungkap skandal pelecehan seksual sang taipan tersebut.

BACA JUGA: Ananta Kusuma Meriahkan Pesta Wonderful Indonesia di LA

Knauss pun kukuh membela sang suami.

''Saya percaya pada suami saya,'' kata mantan model asal Slovenia tersebut dalam wawancara dengan CNN Senin waktu setempat (17/10).

Meski banyak perempuan yang mengklaim sebagai korban Trump, keyakinan Melania tidak berubah.

BACA JUGA: Selama 4 Malam, Desahan Pogba dan Pacarnya Usik Tamu Hotel di Kamar Sebelah

Di matanya, sosok 70 tahun itu tetaplah lelaki gentleman. Dia yakin semua tuduhan yang dialamatkan kepada pria yang telah memberinya satu putra bernama Baron tersebut tidak benar.

''Suami saya adalah pria yang baik hati. Dia seorang kesatria dan tidak akan pernah melakukan (yang dituduhkan) itu semua,'' ungkap perempuan 46 tahun tersebut.

Melania menyatakan Trump adalah pria yang sangat menghormati kaum hawa.

BACA JUGA: Berbicara di Ekuador, Risma Serukan Persamaan Gender

Tapi, klaim tersebut jelas bertolak belakang dengan kesaksian Natasha Stoynoff dan beberapa korban Trump yang lain.

Tidak hanya membela dugaan perilaku kotor suaminya, Melania juga berusaha menyelamatkan citra sang suami dalam skandal bocornya rekaman kata-kata tak sopan Trump dan Bush.

Ibu satu anak itu menyebut perbincangan sang suami dengan host yang resmi mundur dari Today Show (NBC News) per Senin tersebut sebagai obrolan lelaki.

Dan, menurut dia, wajar pria membahas pe­rempuan dalam obrolan mereka.

Kendati demikian, Melania mengakui bahwa obrolan suaminya itu terlalu vulgar.

Apalagi, bahasa yang digunakan Trump cenderung kasar.

''Tapi, itu bukanlah gambaran suami saya yang sesungguhnya,'' bela perempuan berambut panjang tersebut.

Menurut dia, Trump terlihat sangat buruk dan kian ditinggalkan para pendukungnya gara-gara media.

Dia yakin seluruh media AS berkonspirasi untuk memenangkan Hillary Clinton.

Sebagaimana sang suami, Melania juga menuduh Clinton dalang kampanye hitam terhadap Trump itu.

 Bersama media, tim pemenangan calon presiden (capres) Partai Demokrat tersebut sengaja menjegal sang suami lewat skandal pelecehan seksual itu.

''Sudahkah mereka mengecek latar belakang para penuduh suami saya itu? Apakah mereka punya fakta bahwa tuduhan itu memang benar terjadi?'' katanya.

Untuk kali pertama sejak pencapresan Trump, Melania buka suara.

Dia membela pemilik Trump Tower itu karena merasa skenario penjatuhan citra sang suami sudah keterlaluan. A

palagi, debat pemungkas sudah di depan mata. Dia tak ingin Trump kembali menjadi bahan olok-olokan media setelah debat ketiga yang bakal berlangsung di University of Nevada tersebut.

Meski sejumlah pengamat politik Negeri Paman Sam menyatakan bahwa debat terakhir adalah yang paling tidak menarik, antusiasme publik untuk menyaksikan debat pemungkas tetap tinggi.

Padahal, survei selalu menyebut debat tidak berkontribusi signifikan dalam pilpres.

Hingga kemarin (18/10), Clinton masih unggul. Beberapa survei melaporkan bahwa dukungan untuk mantan first lady itu tujuh poin lebih banyak daripada ayah Ivanka tersebut.

Jika performa Clinton dalam debat yang akan dipandu Chris Wallace itu tetap terjaga, jelas dukungan untuk dirinya melesat lebih jauh. (AFP/Reuters/BBC/vox/hep/c19/sof/flo/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Oh Tragisnya..Bayi Usia Dua Hari Meninggal Digigit Tikus


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler