Trump Ngotot Bangun Tembok, Pemerintah AS Terancam Tutup

Minggu, 23 Desember 2018 – 04:56 WIB
White House. Foto: Karen Bleier/AFP

jpnn.com, WASHINGTON - Presiden Donald Trump kembali membuat Amerika Serikat (AS) terancam shutdown. Pemerintah akan terpaksa berhenti beroperasi jika senat tidak mendukung proposal pembangunan tembok permanen di perbatasan AS-Meksiko. Sebab, anggaran USD 5,7 miliar (Rp 83 triliun) itu sudah lolos di House of Representatives.

Kamis (20/12) House of Representatives mengegolkan proposal pembangunan tembok yang kontroversial itu. Mereka menyebut anggaran yang diajukan Trump tersebut sebagai anggaran jangka pendek.

BACA JUGA: Anjing Gila Pun Tak Tahan Jadi Anak Buah Trump

Kepada media, perwakilan House of Representatives menegaskan bahwa proposal itu terpaksa diloloskan untuk menghindari shutdown. Sebab, jika itu terjadi, pemerintah akan menanggung kerugian yang lebih besar.

"Sekarang terserah Chuck Schumer dan para senator Partai Demokrat lainnya," ujar Kevin McCarthy, pemimpin kubu Republik di House of Representatives, seperti dilansir Reuters.

BACA JUGA: Trump Blak-blakan Ingin Buat General Motors Tidak Nyaman

Dia lantas meminta Demokrat mempertimbangkan masak-masak proposal itu. Sebab, jika mereka bersikeras menegakkan prinsip, pemerintahan akan berhenti beroperasi. Juga, AS gagal memperkuat perbatasan.

Kini Trump menyebut senat sebagai kunci. Dalam jumpa pers, dia mengatakan bahwa sukses tidaknya pembangunan tembok itu bergantung senat. Khususnya, para politikus Demokrat. "Rakyat tidak ingin perbatasan terbuka dan kriminalitas meningkat," ungkapnya.

BACA JUGA: Punya Banyak Borok, Mendagri AS Pilih Mundur

Untuk meloloskan proposal Trump, 60 anggota senat harus menyatakan dukungan. Dari total 100 senator, 51 orang adalah politikus Republik. (bil/c10/hep)

Donald Trump kembali membuat Amerika Serikat (AS) terancam shutdown. Pemerintah akan terpaksa berhenti beroperasi jika senat tidak mendukung proposal pembangunan tembok permanen di perbatasan AS-Meksiko. Sebab, anggaran USD 5,7 miliar (Rp 83 triliun) itu sudah lolos di House of Representatives.

Kamis (20/12) House of Representatives mengegolkan proposal pembangunan tembok yang kontroversial itu. Mereka menyebut anggaran yang diajukan Trump tersebut sebagai anggaran jangka pendek.

Kepada media, perwakilan House of Representatives menegaskan bahwa proposal itu terpaksa diloloskan untuk menghindari shutdown. Sebab, jika itu terjadi, pemerintah akan menanggung kerugian yang lebih besar.

"Sekarang terserah Chuck Schumer dan para senator Partai Demokrat lainnya," ujar Kevin McCarthy, pemimpin kubu Republik di House of Representatives, seperti dilansir Reuters. Dia lantas meminta Demokrat mempertimbangkan masak-masak proposal itu. Sebab, jika mereka bersikeras menegakkan prinsip, pemerintahan akan berhenti beroperasi. Juga, AS gagal memperkuat perbatasan.

Kini Trump menyebut senat sebagai kunci. Dalam jumpa pers, dia mengatakan bahwa sukses tidaknya pembangunan tembok itu bergantung senat. Khususnya, para politikus Demokrat. "Rakyat tidak ingin perbatasan terbuka dan kriminalitas meningkat," ungkapnya.

Untuk meloloskan proposal Trump, 60 anggota senat harus menyatakan dukungan. Dari total 100 senator, 51 orang adalah politikus Republik. (bil/c10/hep)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Putri Huawei Ratu KFC


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler