Trump Sebut Hal Ini Lebih Mengerikan dari Corona, Ribuan Orang Bakal Bunuh Diri

Rabu, 25 Maret 2020 – 17:49 WIB
Presiden AS Donald Trump menyampaikan pidato State of the Union di depan Kongres. Foto: AFP

jpnn.com, WASHINGTON - Virus corona telah membunuh ratusan orang dan mengancam puluhan ribu lainnya di Amerika Serikat. Namun, bagi Presiden Donald Trump, ada hal yang lebih mengerikan ketimbang virus tersebut.

Untuk kesekian kalinya, Selasa (24/3), Trump mengungkapkan rasa tidak senangnya terhadap kebijakan lockdown yang kini diterapkan dalam rangka meredam penyebaran virus corona. Trump mengatakan, lockdown akan memicu kehancuran ekonomi yang pada akhirnya menyebabkan lebih banyak orang tewas.

BACA JUGA: Wabah Corona Makin Mengerikan, Donald Trump Sebut Obat Ini Hadiah dari Tuhan

"Anda akan lebih banyak kehilangan banyak orang karena resesi atau depresi besar-besaran di sebuah negara. Anda bakal menghadapi ribuan kasus bunuh diri," kata Trump di Fox News Channel.

Trump juga mengklaim bahwa mayoritas warga Amerika Serikat ingin kembali beraktivitas. "Sekali lagi, masyarakat, banyak masyarakat akan mati jika kami membiarkan ini terus berlanjut. Kita harus kembali bekerja. Masyarakat kami ingin kembali bekerja," ujar politikus Partai Republik tersebut.

BACA JUGA: Trump Berkicau soal Dampak Lockdown Corona, Kali Ini Lumayan Rasional

Seperti diketahui, Trump telah menetapkan darurat nasional selama terkait wabah virus corona pada 14 Maret lalu. Kini dia tengah mempertimbangkan apakah status darurat 14 hari tersebut perlu diperpanjang atau tidak.

Wabah COVID-19 telah menginfeksi lebih dari 50.000 orang di Amerika Serikat dan menelan sedikitnya 660 korban jiwa, menutup ribuan bisnis, menyebabkan jutaan orang kehilangan pekerjaan dan membuat gubernur negara bagian memerintahkan sekitar 100 juta orang untuk tetap berada di rumah. (ant/dil/jpnn)

BACA JUGA: Hampir 20 Ribu Orang Terinfeksi Corona, Donald Trump: Amerika Masih Unggul dan Pasti Menang


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler