jpnn.com, WASHINGTON - Di tengah santernya wacana impeachment alias pemakzulan di Washington, Presiden AS Donald Trump melakukan lawatan mancanegara perdana.
Kemarin, tokoh 70 tahun itu bertolak menuju negara pertama, Arab Saudi, bersama First Lady Melania Knauss dengan menumpang Air Force One.
BACA JUGA: Trump Merasa jadi Korban Rekayasa Politik Terbesar Sepanjang Sejarah
Ivanka dan suaminya, Jared Kushner, juga ikut dalam rombongan. Dia diagendakan mengunjungi empat negara lain.
Untuk kali pertama sejak resmi menjadi President of the United States (POTUS), Trump bakal berada jauh dari para stafnya.
BACA JUGA: Trump Bocorkan Informasi Sangat Rahasia AS ke Rusia
"Bagi seseorang yang terbiasa menonton berita dari TV kabel sepanjang hari, lawatan ke luar negeri akan membuatnya terputus dari semua yang biasa diakses," kata Loren DeJonge Schulman, mantan anggota Dewan Keamanan Nasional AS era Barack Obama.
Lawatan Trump tersebut juga membuat staf Gedung Putih ketir-ketir.
BACA JUGA: Donald Trump Bakal Pecat Arsene Wenger dengan Segera
Apalagi, Trump meninggalkan Washington saat hubungannya dengan tim humas tidak baik. Belakangan, dua pihak sering berselisih paham.
Kepada beberapa teman, Trump pernah menyatakan bahwa berkunjung ke luar negeri adalah tugas presiden yang paling tidak disukai.
"Dia sebenarnya enggan meninggalkan zona nyaman di Washington," kata salah seorang teman sang presiden kepada New York Times.
Bertemu para pemimpin negara dan berada di dalam ruangan dengan agenda yang asing, menurut sang teman, akan membuat Trump tidak nyaman. (AFP/Reuters/BBC/CNN/NYT/hep/c21/any/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bos FBI Dipecat, Skandal Trump-Rusia Malah Makin Ramai
Redaktur & Reporter : Natalia