Tuah Jumat, Rupiah Terhadap Dolar AS Paling Perkasa se-Asia

Jumat, 17 April 2020 – 18:04 WIB
Mata uang rupiah Indonesia (IDR) dan dolar Amerika Serikat (USD). Foto/ilustrasi: Ayatollah Antoni/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah menguat paling tinggi terhadap dolar AS di antara mata uang Asia, pada perdagangan antarbank di Jakarta, Jumat (17/4) sore.

Rupiah Jumat sore ditutup menguat 175 poin atau 1,12 persen menjadi Rp15.465 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.640 per dolar AS.

BACA JUGA: Jumat Berkah, Rupiah Pukul Balik Dolar AS

Sementara itu, di antara mayoritas mata uang Asia, rupiah paling perkasa. Yen Jepang cuma naik 0,08 persen, dolar Hong Kong 0,01 persen, dolar Singapura 0,2 persen, dolar Taiwan 0,04 persen, won Korea Selatan 0,85 persen, rupee India 0,6 persen, yuan Tiongkok 0,09 persen, ringgit Malaysia 0,13 persen, dan baht Thailand 0,26 persen.

"Sentimen positif dari eksternal terkait adanya tanda-tanda awal bahwa obat perawatan COVID-19 bekerja, serta optimisme tentang pembukaan kembali ekonomi terbesar di dunia yaitu AS dan Eropa," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Jumat.

BACA JUGA: Update Corona 17 April: Jakarta, Sembuh..Sembuh..Sembuh

Perusahaan bioteknologi Gilead Sciences mengumumkan semalam bahwa uji klinis obat antivirus remdesivir menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam mengobati COVID-19.

Dikabarkan bahwa sebagian besar dari 125 pasien yang diberi obat remdesivir Gilead di sebuah rumah sakit di Chicago telah pulih dan dipulangkan.

BACA JUGA: Sampai Penutupan Sore, Rupiah Masih Tertekan Dolar AS

Semalam, Presiden AS Donald Trump juga mengeluarkan pedoman baru untuk pembukaan kembali ekonomi AS karena penyebaran wabah COVID-19 yang mulai melandai.

Sebanyak 29 negara bagian disebut bisa mulai membuka lockdown dalam waktu dekat.

Sementara itu, ekonomi Tiongkok berkontraksi atau mengalami pertumbuhan negatif menjadi minus 6,8 persen di kuartal pertama 2020, kontraksi pertama sejak 1992.

Pandemi COVID-19 telah menghantam negara dengan kekuatan ekonomi kedua terbesar dunia itu. Di kuartal pertama, penjualan ritel turun 19 persen dari tahun lalu, sementara produksi industri turun 8,4 persen. (ant/mg8/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler