Tuai Hasil Transformasi, Kinerja BRI Group Cemerlang

Jumat, 13 Mei 2022 – 22:26 WIB
BRI Group mampu mencatatkan kinerja cemerlang di tengah kondisi ekonomi yang penuh ketidakpastian. Foto: Humas BRI

jpnn.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) atau BRI Group mampu mencatatkan kinerja cemerlang di tengah kondisi ekonomi yang penuh ketidakpastian.

CEO BRI Group Sunarso mengatakan kunci keberhasilan tersebut tidak lepas dari transformasi digital dan culture yang dilakukan.

BACA JUGA: Menteri Johnny Dorong Adopsi Teknologi Digital UMKM di 13 Kawasan Prioritas

"Kemampuan BRI dalam menyeimbangkan transformasi dengan tetap fokus pada core businessnya tercermin dari kinerja cemerlang yang dibukukan oleh perseroan," ujar Sunarso dalam acara Halal Bi Halal BRI bersama Pemimpin Redaksi Media yang diselenggarakan di Jakarta, Jumat (13/5).

Berdasarkan paparannya, dalam tiga bulan pertama 2022 perseroan mampu mencatatkan laba bersih konsolidasian senilai Rp 12,22 triliun atau tumbuh sebesar 78,13 persen year on year (yoy).

BACA JUGA: Upaya Bea Cukai Ini Mampu Buat UMKM Naik Kelas

Kemudian, untuk asset pada akhir Maret 2022 tercatat mencapai  Rp 1.650,28 triliun atau tumbuh 8,99 persen yoy.

Menurut Sunarso, ada empat hal yang harus terpenuhi agar transformasi berjalan dengan baik.

BACA JUGA: Di Amerika Serikat, Presiden Duduk Bersama Orang Penting Dunia, Ada Apa?

"Pertama, jelas ada proyek yang ditransformasi, kedua ada pemimpin yang menggerakkan, ketiga seluruh anggota teamnya buy in atau menghendaki dan keempat transformasi itu harus jadi sistem," ungkap Sunarso.

Dalam acara yang sama, Sekjen Forum Pemimpin Redaksi Titin Rosmasari mengapresiasi atas capaian kinerja BRI hingga akhir kuartal I 2022.

"Tentu kami berharap agar segala pencapaian cemerlang BRI mampu memberikan manfaat kepada seluruh masyarakat,” ucapnya.

Selain itu, BRI memiliki 9 perusahaan anak yang tergabung dalam BRI Group, di antaranya Bank Raya (sebelumnya bernama BRI Agro), BRI Remittance, BRI Life, BRI Finance, BRI Ventures, BRI Danareksa Sekuritas, BRI Insurance, Pegadaian dan PNM (Permodalan Nasional Madani).

Pegadaian dan PNM sendiri baru bergabung pada September 2021 lalu sebagai upaya untuk membentuk sinergi ekosistem ultra mikro.

Sunarso menjelaskan saat ini BRI sendiri sedang dalam tahap menyempurnakan fondasi ekosistem ultra mikro.

Kemudian, hingga akhir kuartal I 2022 BRI Pegadaian dan PNM tercatat berhasil menyatukan kantor co-location Senyum di 404 kantor di seluruh Indonesia.

Selain itu, juga terdapat lebih dari 63 ribu pemasar ultra mikro dan mikro yang terdiri dari Mantri BRI, AO PNM dan pemasar Pegadaian.

“Saya cukup yakin BRI akan semakin baik di 2022 dibandingkan tahun kemarin. Namun, tetap antisipatif dengan kemungkinan terburuk dari kondisi perekonomian global,” katanya.

Lebih lanjut, BRI telah menyiapkan empat strategi utama untuk meneruskan capaian positif hingga akhir  2022.

Pertama, Selective Growth, di mana BRI akan berfokus pada sektor-sektor yang memiliki potensi tinggi, dengan eksposur minimum terhadap gejolak eksternal, yaitu sektor Pertanian, Industri bahan kimia, serta makanan dan minuman.

Selain itu BRI akan meneruskan strategi business follow stimulus dengan memfokuskan pertumbuhan berdasarkan stimulus pemerintah untuk membantu penguatan pertumbuhan ekonomi domestik.

Selanjutnya, BRI akan fokus pada kualitas, selektif dalam menentukan kelayakan nasabah restrukturisasi dengan mempertimbangkan kondisi dan potensi bisnis nasabah, serta menerapkan soft landing strategy dengan terus membentuk cadangan yang cukup untuk mengantisipasi terjadinya pemburukan kualitas kredit nasabah restrukturisasi.

Untuk menjaga profitabilitas, BRI akan fokus pada pinjaman dengan High Yield tinggi. yaitu segmen mikro dan consumer loan serta meningkatkan efisiensi melalui peningkatan dana murah (CASA).

Dalam menghadapi tren kenaikan suku bunga, BRI terus meningkatkan CASA secara gradual dari 63 persen pada Kuartal I 2021, menjadi 66 persen pada Kuartal I 2022, di antaranya melalui wholesale transaction, penetrasi digital saving BRI, dan hyperlocal ecosystem pada segmen mikro.

“Dengan penerapan Good Corporate Governance (GCG) yang baik, BRI Group akan terus bekerja di area UMKM utamanya mikro dan kemudian dengan cara-cara yang efisen," tutup Sunarso. (mcr28/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemenlu Pantau Ketat Kondisi WNI di Sri Lanka


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Wenti Ayu Apsari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
BRI   Ekonomi   UMKM   PT PNM   PNM   Ultra Mikro  

Terpopuler