jpnn.com - JAKARTA - Sejumlah aktivis dari berbagai LSM menentang pertemuan Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) di Bali, 5-7 Oktober mendatang. Menurut aktivis Indonesia for Global Justice (IGJ) Salamuddin Daeng, APEC telah membahayakan ekonomi Indonesia karena ada upaya liberalisasi besar-besaran negara maju terhadap negara-negara berkembang.
"APEC ini adalah forum para kapitalis untuk mendikte penguasa di negara yang rakyatnya miskin. Membuat adanya liberalisasi besar-besaran mengisap kekayaan negara kita. Kita harus menolak APEC," kata Salamuddin dalam jumpa pers di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu, (22/9).
BACA JUGA: Dicurigai, Pembiaran Rendahnya Elektabilitas Ical
Sementara menurut Haris Rusly dari Petisi 28, APEC telah membuat keran impor Indonesia semakin besar. Padahal, saat ini Indonesia sedang memperbaiki ekonominya dengan berupaya mencintai produk dalam negeri, dibanding produk dari luar.
Impor, kata Haris, membuat perusahaan maupun produsen Indonesia menjadi mati suri dan tidak dapat mengembangkan produknya. "Penguatan liberalisasi perdagangan dan investasi dalam APEC akan memperburuk keadaan ekonomi rakyat juga membuat utang di luar negeri bertambah," paparnya.
BACA JUGA: Ingin Mundur dari Menteri, Gita Dianggap Poles Diri
Karena menganggap tidak ada nilai positif dari APEC bagi perekonomian Indonesia, para aktivis ini mendesak pertemuan yang dihadiri para kepala negara itu tidak digelar di Indonesia. (flo/jpnn)
BACA JUGA: Iskandar Manji: Kader Berharap Elit Golkar Kompak
BACA ARTIKEL LAINNYA... 3 Oktober, Buruh Mogok Nasional
Redaktur : Tim Redaksi