Tugas Berat Djoko Santoso di Kursi Ketua Umum PBSI

Senin, 17 November 2008 – 14:05 WIB
JAKARTA - Setumpuk tugas berat sudah menanti Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PB PBSI) Djoko SantosoDua hal yang menjadi pekerjaan rumah penting adalah mandeknya prestasi dan kurangnya perhatian kepada daerah.

Pengurus PBSI sebelumnya memang berhasil mempertahankan tradisi emas di Olimpiade

BACA JUGA: Paling Rendah, Acong Menang Kontes Dunk

Namun, di ajang yang lain, prestasi bulu tangkis Indonesia cenderung turun
Contohnya, tim Merah Putih kembali gagal merebut gelar Piala Thomas dan Uber

BACA JUGA: Kejutan, Irene Dkk Taklukkan Yunani

Juga, di ajang Piala Sudirman


"Emas Olimpiade pun hanya satu, padahal di Barcelona (1992) kita bisa mendapatkan dua emas

BACA JUGA: LeBlanc Rebut Gelar MVP di Surabaya International Challenge 2008

Prestasi kita masih kalah jauh dibandingkan dengan Tiongkok yang menguasai 60 persen medali di (Olimpiade) Beijing lalu," kata Ketua Umum Pengprov PBSI Jogjakarta Saiful Rochdyanto dalam tanggapannya terkait dengan laporan pertanggungjawaban PB PBSI

Pengakuan terhadap turunnya prestasi bulu tangkis Indonesia juga diutarakan kalangan pemainSalah satunya dari Maria Kristin, peraih perunggu Olimpiade Beijing lalu"Seharusnya, kita bisa mendapatkan salah satu piala beregu, entah Thomas, Uber, atau SudirmanTapi, kekuatan kita belum merata," terang Maria

Menurut gadis asal Tuban, Jawa Timur, tersebut, PBSI semestinya menggenjot pemain pelatnas pratama untuk mengejar prestasi seniornya"Kalau terus-terusan gapnya seperti sekarang, akan lama lagi kita mendapatkan piala bergilir itu," tuturnya.

PBSI memang sempat tak melaksanakan seleksi nasional (seleknas) yang masih dianggap sebagai satu-satunya jalur masuk pelatnasTahun lalu, setelah ada "ancaman" pada mukernas di Solo, Jateng, seleknas akhirnya terlaksana meski terlambat dua bulan dari jadwalPelatnas pratama pun baru dijalankan pada akhir masa kepengurusan dengan alasan minimnya dana

Nova Widianto, pemain senior pelatnas, berharap agar PBSI membenahi manajemen keuangannyaHal itu berkaitan dengan pengiriman atlet untuk menghadapi turnamen-turnamen internasional''Jangan dihambur-hamburkan di awal sajaKalau kejadiannya seperti sekarang, tak berangkat ke Hongkong dan Tiongkok Super Series karena tidak punya uang itu kan tidak lucu," ucap Nova

Pemain di luar pelatnas, Andre Kurniawan Tedjono, juga pesimistis akan ada perbaikan dalam PBSI"Kami tidak pernah mendapatkan manfaat langsung pengurus PBSISaya melihat teman-teman di pelatnas saja tak mendapatkan jaminan ikut turnamen, sering kali mendadak batal, apalagi saya yang bukan pemain pelatnas," terang pemain Djarum Kudus itu.

Pria yang dikabarkan sedang dekat dengan Maria Kristin tersebut berharap agar pengurus baru memberikan kelancaran pengiriman atlet"Itu sangat penting untuk meningkatkan kualitas permainan," tegas Andre(vem/ca)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Djokovic Juara ATP Masters


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler