TANGERANG - Diduga gara-gara salah paham, tiga pilot salah satu maskapai nasional yang berkewarganegaraan asing luka-luka karena dikeroyok sekelompok pemuda. Peristiwa pengeroyokan itu menimpa pilot asing yang masing-masing bernama Warren A Lambell (warga negara Inggris), Bruno, berkewarganegaraan Portugal dan Michele asal Italia.
Ketiganya roboh setelah dikeroyok dan dibacok tujuh pria hanya karena berpangkal teguran. Peristiwa itu terjadi di Café Chise di kawasan Tamansari, Lippo Karawaci, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Minggu (18/3) pukul 03.00 dini hari.
Akibat penganiayan tersebut, ketiga korban dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Siloam Karawaci, Tangerang guna mendapatkan pengobatan. Ketiganya mengalami luka lebam akibat pukulan tangan dan sabetan senjata tajam di bagian punggung, tangan dan jari.
Polisi yang mendapatkan laporan pembacokan terhadap tiga warga negara asing (WNA) itu bergerak cepat. Kurang dari 48 jam, polisi berhasil membekuk 6 dari 7 orang pelaku pengeroyokan. Mereka masing-masing berinisial Rs, 28; Cs, 24; Kr, 23; Dl, 26; Dd, 27 dan Gl, 24 berhasil diamankan.
Mereka dibekuk Satuan Reskrim Polres Kota Tangerang di beberapa lokasi terpisah. Satu orang lagi yakni At, 24, masih diburu polisi. Diduga kuat, pelaku yang buron pembacok pilot asing tersebut. "Ketiga pilot asing yang dikeroyok itu bekerja di maskapai penerbangan Lion Air," terang Kapolres Kota Tangerang Kombes Bambang Priyono kepada INDOPOS kemarin (19/3).
Dia juga mengatakan, beberapa pelaku dibekuk polisi di rumahnya, tempat kerja dan ada juga yang menyerahkan diri. "Saat ini mereka (tujuh pelaku, Red) masih menjalani pemeriksaan intensif," terangnya juga.
Penelusuran INDOPOS, pengeroyokan di Café Chise itu diduga salah paham hanya karena teguran. Saat itu, ada seorang wanita yang diduga waitress di café itu tengah melayani kelompok penyerang tengah kongkow-kongkow. Rupanya, salah satu pilot asing itu berusaha ramah dengan menegur perempuan tersebut.
Tapi, teguran itu ditanggapi negatif pelaku yang kebetulan tengah mabok berat. Apalagi, ketiga pilot itu menegur menggunakan bahasa Inggris.
Sedangkan, tujuh pemuda yang menyerang tidak mengerti bahasa asing. Akibatnya, timbul salah paham dan tiga pilot WNA itu langsung dikeroyok beramai-ramai. Bahkan, seorang pelaku mengeluarkan senjata tajam dan melukai tubuh ketiganya.
Keributan itu sempat membuat pengunjung lain yang malam itu kebetulan cukup ramai berhamburan keluar dari tempat hiburan malam tersebut. Setelah tiga pilot asing itu terkapar, para pelaku melarikan diri.
Namun Bambang membantah jika pengeroyokan itu gara-gara rebutan cewek yang ada di kafe tersebut. "Bukan rebutan wanita, cuma salah paham karena teguran. Satu kelompok tidak bisa berbahasa Inggris, sementara tiga pilot asing itu tidak bisa berbahasa Indonesia," tegas kapolres juga.
Sementara Kasat Reskrim Polres Kota Tangerang Kompol Shinto Silitonga menegaskan, diduga para pelaku yang dalam keadaan mabuk berat tersinggung saat ditegur tiga pilot asing yang bekerja di maskapai Lion Air tersebut. Padahal, diantara mereka tidak saling kenal. "Salah satu pelaku ada yang menggunakan senjata tajam," terang Shinto kepada INDOPOS kemarin.
Saat ini, polisi masih mencari masih mencari senjata tajam jenis pisau yang digunakan untuk menusuk salah satu korban. "Kami tengah melacak keberadaan senjata tajam itu untuk bukti di persidangan. Pelaku yang menusuk dengan pisau juga masih buron. Saat ini, 6 pelaku masih menjalani pemeriksaan intensif," cetusnya juga. (gin)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelajar SMA Perkosa Gadis SMP
Redaktur : Tim Redaksi