Tukang Gali Kubur Saja Takut Memakamkan Jenazah Positif Corona

Selasa, 31 Maret 2020 – 13:41 WIB
Warga Kampung Jati, Desa Tonjong, Kecamatan Tajurhalang, saat menolak pemakaman janazah diduga pasien Corona, Senin (30/3). Foto: Radar Bogor

jpnn.com, BOGOR - Sejumlah warga Kampung Jati, Desa Tonjong, Kecamatan Tajurhalang, Kabupaten Bogor, menolak jenazah positif Corona (Covid-19) dimakamkan di lingkungan mereka.

“Alasannya warga takut tertular dari jenazah pasien (Corona),” ujar Camat Tajurhalang Fikri Ihsani dilansir Radar Bogor, Senin (30/3).

BACA JUGA: Pemakaman Jenazah Corona di Depok jadi Kontroversi, Sarung Tangan Dibuang Sembarangan

Dia mengatakan, kejadian itu berawal ketika pengurus pemakaman Giri Tama yang merupakan lokasi pemakaman jenazah, mendapat telepon dari salah satu keluarga untuk memakamkan kerabatnya yang meninggal di RSUP Persahabatan Jakarta Timur. Diduga almarhum merupakan pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19.

Entah dari mana mulanya, kabar tersebut sampai ke telinga warga. “Mereka (warga) kemudian protes. Kami kemudian bersama Babinsa dan Babinkamtibmas mencoba memediasi,” ujar Fikri.

BACA JUGA: Pemakaman Pejabat Pemko Medan Positif COVID-19 Sempat Ditolak Warga

Namun mediasi itu gagal. Menurut Kepala Desa (Kades) Tonjong Nurhakim, warga tetap ngotot menolak pemakaman di wilayahnya.

Jenazah pun akhirnya dibawa ke pemakaman khusus pasien Corona di Kayu Manis, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, yang jaraknya dua kilometer dari lokasi.

BACA JUGA: Om Bob Hasan Meninggal Dunia

“Jadi dipindah karena tidak ada solusi. Solusinya warga menolak,” kata Hakim.

Selain itu, menurut Hakim, tidak ada warga yang bersedia menjadi penggali kubur jenazah tersebut. “Jadi jangankan warga sekitar, tukang gali kuburnya saja ketakutan dapat informasi warga (jenazah meninggal karena virus Corona),” ucap Hakim.

Seorang warga Desa Tonjong Mamun membenarkan ada jenazah yang merupakan pasien diduga terjangkit Corona yang sempat akan dikebumikan di Pemakaman Giri Tama.

Penolakan warga terjadi sejak jenazah tiba di area makam pukul 14.00 WIB.

Menurutnya, warga yang mendapat informasi ada jenazah pasien virus Corona yang hendak dikebumikan langsung berkumpul ke area makam.

“Warga menolak karena takut. Akhirnya (jenazah) dibawa ke pemakaman yang di Kayu Manis,” katanya. (nal/c/radarbogor)
WFH PNS Diperpanjang:


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler