PROFESI sebagai tukang pos selaras dengan perjuangan Olivier Besancenot membebaskan Prancis dari belenggu kapitalismeDia pun selalu menyelipkan musik rap di rapat-rapat partai.
---
BENAR kata pepatah, jangan menilai buku dari sampulnya
BACA JUGA: Sebut Petenis Golliwog, Putri Margaret Thatcher Diboikot
Lihat saja contohnya pada Olivier BesancenotBACA JUGA: Iran Bantah Ada Kepentingan Militer
Tapi, di balik semua itu tersimpan gelora politik ekstrem kiri yang membara.Simaklah cita-cita yang diusung partai baru yang akan segera dirilisnya, Nouveau Parti Anti-Capitaliste (NPA)
BACA JUGA: Boneka Putri Obama Tidak Dijual Lagi
Kami akan menasionalisasi seluruh bank di Prancis,'' tandasnya seperti dikutip The Independent kemarin (4/2).Pria 34 tahun itu menambahkan, partai dan dirinya akan terus berjuang di jalur revolusi''Kami menginginkan pemerintahan yang berdasar ide-ide kamiTapi, tidak dengan kondisi pemerintah yang seperti sekarang,'' tegas Trotskyist, penganut paham Marxis versi Leon Trotsky, tersebutIntinya, dia ingin mendatangkan perubahan dalam pemerintahan sekaligus mengakhiri praktik kapitalisme yang tumbuh subur.
Mengubah gaya pemerintahan Prancis, diakui Besancenot, menjadi sesuatu yang tidak mudahKarena itu, dia berupaya mempersatukan tokoh-tokoh dan simpatisan sayap kiri untuk bergabung dalam NPA atau apa pun nama baru partai antikapitalisme itu nantiNPA memang berencana mencari nama baru yang lebih segar.
Besancenot mulai dikenal ketika ikut bersaing dalam pemilihan presiden pada 2002 dan 2007Di pemilihan terakhir, dia kalah bersaing dengan Nicolas SarkozyTapi, di saat belakangan popularitas Sarkozy kian merosot, Besancenot justru terus meroket.
Dalam polling terakhir bulan lalu tentang tokoh se-Prancis yang dikenal publik, Besancenot meraup suara 18 persenItu jumlah tertinggi bila dibandingkan dengan semua tokoh sayap kiri di Eropa Barat.
Kepopuleran Besancenot itu sangat terbantu oleh profesi kesehariannya sebagai tukang posDia mulai bekerja di Le Poste -Dinas Pos Prancis- sejak 1997Sekarang pun, ketika popularitasnya terus menanjak, dia tetap bertahan di profesinya tersebut meski hanya part timer dan bekerja tiga kali dalam seminggu mengantarkan surat dengan menaiki sepeda angin.
Di mata warga Prancis, profesi tukang pos yang termasuk marginal sangat selaras dengan perjuangan Besancenot melawan kapitalismeDengan begitu, citra Besancenot sebagai sosok jujur pun terbentukItu masih ditambah kesupelannya dalam bergaul, sama sekali tak membeda-bedakan dengan siapa dia bergaulDia pun dicap sebagai pribadi menyenangkan.
Besancenot juga berusaha mendongkrak popularitasnya dengan sejumlah terobosan khas yang tak pernah dilakukan kaum kiri sebelumnyaAntara lain, merangkul kelas menengah -terutama anak-anak mudanya yang selama ini apatis terhadap politikSalah satu caranya, di hampir semua rapat NPA, dia selalu menyelipkan musik rap sebagai pengganti L'Internationale, himne wajib kaum komunis.
Jika selama ini kaum sosialis dan komunis dicitrakan sebagai orang yang lekat dengan jaket kulit serta berkumis dan bercambang (misalnya, Che Guevara), Besancenot melawannyaSehari-hari dia selalu memakai jins dan T-shirt warna hitam atau putihRambutnya selalu pendek dan tertataWajahnya juga senantiasa bersih.
Tapi, berbagai ketidaklaziman itu melahirkan banyak kritik terhadap pria yang rutin bermain sepak bola di waktu senggang tersebutPara komunis tua menuding ayah satu anak itu kurang radikalSitus-situs golongan kiri Prancis juga banjir gosip yang menyebut Besancenot sebagai proletar palsuSebab, istrinya kaya dan dalam kesehariannya hidup serbamewah(hep/ttg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Union Jack Terbalik, Gordon Brown Malu
Redaktur : Tim Redaksi