jpnn.com, PENAJAM PASER UTARA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan istrinya, Iriana bersama sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju berkemah di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin (14/3). Mereka akan bermalam sampai Selasa besok.
Puluhan tenda didirikan untuk Presiden Jokowi, Ibu Negara Iriana, para menteri, termasuk Kepala Otorita IKN Nusantara Bambang Susantono dan Wakilnya, Dhony Rahajoe.
BACA JUGA: Gaya Jokowi dan Menteri Berkemah di IKN, Kok, Enggak Ada Kopi dan Camilan, Pak?
Dari foto-foto yang disiarkan Biro Pers Sekretariat Presiden, tenda dan kursi lipat outdoor yang digunakan bermerek Quechua. Quechua merupakan merek dagang dari Prancis yang bergerak di bidang peralatan luar ruang dan olahraga.
Tenda putih yang dipakai Jokowi dan para menteri disinyalir menggunakan Qechua Arpenaz Family 4 Dome Tent. Di sejumlah tokoh daring, tenda itu dijual sekitar Rp 1,8 juta.
BACA JUGA: Presiden Jokowi Mendadak Meninggalkan Lokasi Perkemahan di IKN Nusantara, Ada Apa?Â
Begitu juga kursi lipat yang digunakan Jokowi dan para menteri bersantai di lokasi perkemahan. Kursi lipat itu dijual Rp 560 ribu.
Dalam acara kemah itu, tampak Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
BACA JUGA: Ini Agenda Jokowi Setelah Para Gubernur Bergiliran Tinggalkan Titik Nol IKN Nusantara
Presiden Jokowi pada kesempatan kerja sebelumnya kerap mengampanyekan produk lokal. Misalnya, saat mencoba aspal Sirkuit Mandalika di NTB, seluruh pakaian Jokowi menggunakan produk dalam negeri.
Tak hanya pakaian, helm dan motor Jokowi juga menggunakan produk karya anak bangsa.
Di Indonesia, perlengkapan kegiatan luar ruang sudah cukup banyak dan lengkap. Adapun Eiger, Consina, Arei, Avtech, Alpina, Forester dan Cartenz merupakan produk perlengkapan outdoor dalam negeri. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pak Jokowi Sampai Tertawa, Kendi Air Keramat dari Ridwan Kamil Lama Terkuras di IKN
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga