jpnn.com, YOGYAKARTA - Perusahaan financial technology (fintech) TunaiKita memberi edukasi terkait jasa keuangan digital kepada mahasiswa, pelaku bisnis UMKM, dan masyarakat Yogyakarta dalam kegiatan UGM SOPREMA 2018 yang digelar 12-14 November 2018.
Dikutip dari siaran persnya, Senin (12/11), VP Corporate Affairs TunaiKita Anggie Ariningsih mengatakan, kredit yang bisa dimanfaatkan masyarakat bukan hanya untuk konsumtif, melainkan kredit produktif atau permodalan.
BACA JUGA: Rupiahplus Dukung Program Inklusi Keuangan OJK
Menurutnya, TunaiKita hadir di Yogyakarta untuk mendukung OJK dalam terus menggalangkan literasi inklusi keuangan.
"Aplikasi TunaiKita bisa mempertemukan mereka yang memerlukan kredit konsumtif dan produktif dengan lembaga-lembaga keuangan kredibel. Dengan semakin banyak warga Yogyakarta yang bisa mengakses kredit dengan mudah, maka hal ini akan berdampak positif pada daya beli masyarakat dan membantu memajukan perekonomian setempat,” ujarnya.
BACA JUGA: Pengidap HIV / AIDS di Yogyakarta Terbanyak Mahasiswa
Dikatakannya, meskipun pertumbuhan industri fintech di Indonesia sangat pesat, industri ini masih menunjukan volume transaksi yang terbilang cukup rendah.
"Inilah kesempatan untuk industri fintech untuk terus menginformasikan kepada konsumen dan pemilik bisnis tentang keunggulan dariproduk dan jasa layanan fintech. Industri fintech juga harus menawarkan produk layanan finansial dengan akses yang lebih cepat dan lebih baik untuk semua warga, salah satunya melalui cara bermitra dengan jasa keuangan konvensional seperti bank dan multifinance lainnya," tuturnya.
BACA JUGA: TunaiKita Mendukung Target Pemerintah soal Inklusi Keuangan
Menurutnya, generasi millenial dan pengusaha kecil/menengah biasanya menjadi yang terdepan untuk mengadopsi adanya inovasi terbaru.
"Tunaikita memahami hal ini dan hadir di kota Yogyakarta untuk memberikan informasi kepada para generasi muda serta pelaku bisnis untuk bergabung di ekosistem fintech yang sedang berkembang," tuturnya.
Dia mengatakan, TunaiKita telah terdaftar dan diawasi oleh OJK sebagai platform P2P lending sejak Agustus 2017. Saat ini, TunaiKita sudah hadir di 159 kota di Indonesia.
James Chan, selaku Founder dari TunaiKita mengatakan, Daerah Istimewa Yogyakarta sejauh ini hanya menyumbang 1 persen dari bisnis dalam 9 bulan pertama di tahun 2018.
"Namun, kami melihat adanya peningkatan minat pelanggan terhadap layanan kami dari bulan ke bulan dengan pertumbuhan 25 persen, 40 persen dan 60 persen selama 3 bulan terakhir," ujarnya.
Menurut James, TunaiKita telah merekrut tim di Yogyakarta dan pada tahun 2019 akan merekrut hingga 200 karyawan baru untuk menyediakan akses kredit untuk konsumen dan pemilik bisnis. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... TunaiKita Bawa Misi Melek Fintech ke Manado
Redaktur & Reporter : Adil