Sejak 2010, Pemprov Sulsel berencana memihakketigakan pelayanan kesehatan gratis masyarakat. Pelayanan kesehatan yang selama ini dikelola dengan sistem Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) dialihkan ke Askes. Dana kesehatan gratis yang dianggarkan pemprov dan pemerintah kabupaten/kota menjadi premi asuransi.
Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Rachmat Latief mengatakan, rencana memihakketigakan program Jamkesda ditunda sampai 2014 untuk menghindari terjadi perubahan status asuransi berkali-kali.
"Pengelolanya tetap Askes. Tidak ada lagi istilah Jamkesmas dan Jamkesda. Semua masuk BPJSN. Pemprov Sulsel tetap menanggung yang tidak dicover pemerintah pusat," kata Rachmat, Rabu (12/9).
Rachmat memperkirakan penduduk Sulsel yang tidak ditanggung pemerintah pusat sekira lima juta jiwa dengan berbagai kriteria. Nah, disinilah program kesehatan gratis yang menanggung premi asuransi tersebut.
Selama menunggu penerapan BPJSN, Rachmat menjamin pelayanan kesehatan gratis tetap sama. Semua masyarakat Sulsel yang belum mendapatkan asuransi kesehatan seperti Askes, Jamsostek dan program lainnya, tetap ditanggung melalui layanan Jamkesda.
Wakil Gubernur Sulsel, Agus Arifin Nu"mang mengatakan, database KTP elektronik sangat membantu menentukan jumlah warga yang akan ditanggung layanan kesehatan gratis melalui BPJSN. (rif)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nenek Berwajah Hitam Sebelah Hantui Warga
Redaktur : Tim Redaksi