JAKARTA - M Rahmat sudah menyatakan mundur sebagai Wakil Direktur Eksekutif DPP Partai Demokrat menyusul ditetapkannya Ketua Umum PD, Anas Urbaningrum sebagai tersangka korupsi Hambalang. Rahmat dikenal sebagai salah seorang loyalis Anas.
Lalu bagaimana dengan loyalis Anas lainnya, apakah akan ikut mundur? "Kita tinggal tunggu cuaca dan isyarat dari Ketum," kata Ketua DPP PD Didang Tanggap Darurat, Umar Arsyal, di kantor DPP PD, Sabtu (23/2).
Dia juga mengaku akan tetap loyal terhadap Anas jika memang menyatakan mundur. "Apapun keputusan Ketum, kita tetap loyal," jawabnya.
Kalaupun nanti keputusan mundur dari kepengurusan PD, Umar mengaku belum terfikir akan pindah ke partai lain. Apalagi dia seorang pengusaha, sehingga tidak akan kehilangan akal.
"Saya kan pengusaha. Partai itu kan sarana perjuangan, berjuang untuk rakyat kan bisa di mana saja," tandasnya.
Diketahui, dalam konferensi pers kali ini, mantan Ketua PB HMI itu akan memberikan keterangan pers terkait penetapan dirinya sebagai tersangka korupsi proyek sport center Hambalang, oleh Komisi Pemberantasan Korupsi, Jumat (22/2) malam.
Belum diketahui apakah pada momen ini Anas akan menyatakan mundur sebagai Ketua Umum PD, atau tidak. Namun jika mengacu pada pakta integritas yang telah dia teken, Anas harus mundur dengan legowo.(Fat/jpnn)
Lalu bagaimana dengan loyalis Anas lainnya, apakah akan ikut mundur? "Kita tinggal tunggu cuaca dan isyarat dari Ketum," kata Ketua DPP PD Didang Tanggap Darurat, Umar Arsyal, di kantor DPP PD, Sabtu (23/2).
Dia juga mengaku akan tetap loyal terhadap Anas jika memang menyatakan mundur. "Apapun keputusan Ketum, kita tetap loyal," jawabnya.
Kalaupun nanti keputusan mundur dari kepengurusan PD, Umar mengaku belum terfikir akan pindah ke partai lain. Apalagi dia seorang pengusaha, sehingga tidak akan kehilangan akal.
"Saya kan pengusaha. Partai itu kan sarana perjuangan, berjuang untuk rakyat kan bisa di mana saja," tandasnya.
Diketahui, dalam konferensi pers kali ini, mantan Ketua PB HMI itu akan memberikan keterangan pers terkait penetapan dirinya sebagai tersangka korupsi proyek sport center Hambalang, oleh Komisi Pemberantasan Korupsi, Jumat (22/2) malam.
Belum diketahui apakah pada momen ini Anas akan menyatakan mundur sebagai Ketua Umum PD, atau tidak. Namun jika mengacu pada pakta integritas yang telah dia teken, Anas harus mundur dengan legowo.(Fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Aher-Demiz Diprediksi Menang di Karawang
Redaktur : Tim Redaksi