jpnn.com - JAKARTA - Penjadwalan laga pembuka di Indonesia Super League (ISL) pasca jeda pemilihan umum legislatif ternyata belum sepenuhnya tuntas. Sebab, PT Liga Indonesia masih punya satu tanggungan untuk memutuskan pertandingan kandang Persik Kediri menghadapi Persija Jakarta di stadion Brawijaya, Kediri.
Sejatinya, pertandingan tersebut bakal diselenggarakan pada 12 April mendatang, atau tiga hari pasca pelaksanaan pemilihan umum legislatif. Namun, pertandingan pada tanggal tersebut tidak mendapatkan ijin dari pihak kepolisian setempat dengan alasan masih dalam suasana pemilihan umum.
Padahal, dalam hari yang sama, juga ada dua pertandingan yang lainnya di ISL. Yaitu antara tuan rumah Mitra Kukar kontra Persiba Balikpapan dan Persijap Jepara menjamu Semen Padang. Kedua pertandingan tersebut dikabarkan tidak ada persoalan dengan perijinan kepolisian terkait penyelenggaraannya.
Pihak manajemen Macan Putih - julukan Persik - sudah mengirim permohonan revisi jadwal itu kepada PT LI. Namun, dari PT LI masih belum juga memberikan jawaban. "Kami tetap melihat bagaimana perkembangannya. Kami tetap berharap perizinan dari kepolisian setempat masih bisa keluar," ujar CEO PT LI, Joko Driyono, kemarin (31/3).
Joko menyebut tidak ada pengajuan perubahan jadwal pertandingan selain yang dilakukan Persik ini. Dia mencontohkan, untuk penyelenggaraan pertandingan di wilayah hukum kepolisian yang sama, Jatim, pada tanggal 12 sampai dengan 17 April kota lainnya seperti Gresik, Bangkalan dan Lamongan juga ada pertandingan.
Tapi, ketiga kota itu tidak mengalami nasib yang sama. Joko mengharap pertandingan tetap bisa berlangsung on schedule. Untuk keputusannya, PT LI bakal menunggu perkembangan di Kediri sampai dengan 5 April nanti.
BACA JUGA: Buru Modal ke Calderon
"Beberapa opsi sudah kami siapkan untuk persoalan ini, dan opsi terakhir adalah perubahan jadwal," sebutnya.
Dihubungi secara terpisah, Sekretaris Persik Barnadi menegaskan sampai detik ini dirinya masih menantikan keputusan dari PT LI terkait dengan permohonan perubahan jadwal. Kondisi di Kota Tahu tersebut pada tanggal-tanggal itu memang dianggap kepolisian setempat masih belum aman untuk pertandingan.
Walaupun berharap pertandingan bisa digelar tepat waktu, Barnadi ingin tempatnya juga tidak berubah. Tetap di Kediri dan di Brawijaya.
BACA JUGA: MU Siap Gelontorkan Rp 3,8 Triliun
"Jangan sampai laga ini diselenggarakan tanpa ada penonton, kalau tanpa penonton ya kami pasti rugi. Karena bagaimana pun kami bergantung dari penjualan tiket penonton juga kan," tandasnya. (ren/ko)
BACA JUGA: Ayo Arema, Hajar Lagi Maziya!
BACA ARTIKEL LAINNYA... MU Diguncang Chatting Seks
Redaktur : Tim Redaksi