jpnn.com, JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menuntaskan target 11.417 bantuan Rumah Tak Layak Huni, sepanjang 2022.
Tahun depan, target bantuan RTLH ditambah menjadi 15 ribu unit dan diharapkan tuntas pada semester pertama 2023.
BACA JUGA: Ganjar Milenial Gotong Royong Lestarikan Kawasan Ekowisata Bamboe Wanadesa di Balikpapan
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukaman Jateng, Arief Djatmiko, mengatakan target pemrov memberikan bantuan RTLH pada 2022 mencapai 100 persen.
"Target (tahun 2022) 11.417 (unit), sudah tersalurkan semua ke masyarakat seratus persen," ujar Arief, Senin (26/12).
BACA JUGA: Puncak Arus Natal, ASDP Prediksi Penumpang Lintas Ajibata-Ambarita Bakal Naik
Pria yang akrab disapa Miko itu menjelaskan, jumlah bantuan RTLH yang diberikan telah berkembang sejak awal dimulai Ganjar pada 2013.
"Dimulai 2013-2014 dengan hanya 900 unit. Dalam perkembangannya empat tahun terakhir angkanya berkisar di 11 ribu unit," ucapnya.
BACA JUGA: Ganjar Berharap Halaqah Kebangsaan Hadir di Sekolah
Dia mengatakan, sasaran bantuan RTLH adalah masyarakat yang masuk dalan daftar Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Saat ini, besaran bantuan RTLH lewat APBD Jateng nilainya Rp 12 juta dengan rincian Rp 10 juta untuk material dan Rp 2 juta untuk padat karya.
Nilai untuk padat karya tersebut dibagi untuk enam orang yang bekerja selama tiga hari, termasuk untuk konsumsi selama bekerja.
"Tahun kemarin (2021-2022) total yang tercover dalam padat karya itu lebih dari 33 ribu orang pertahunnya," katanya.
Miko mengatakan, dari capaian-capaian tersebut diharapkan 2023 akan meningkat lebih banyak hingga 40 ribu.
"Upaya ini menjadi bagian dari komitmen Pemprov dan Bapak Gubernur selain memperbaiki rumah juga meningkatkan kualitas penghasilannya," ujarnya.
Miko mengatakan, bantuan RTLH secara tidak langsung telah mengungkit pertumbuhan ekonomi masyarakat. "Bisa dilihat penurunan angka kemiskinan cukup signifikan tahun kemarin," katanya.
Pada 2023 mendatang Gubernur Ganjar Pranowo akan menambah nilai bantuan RTLH, menjadi Rp 18 juta untuk material dan Rp 2 juta untuk padat karya.
"Yang Rp 2 juta tetap melekat sebagai upaya peningkatan ekonomi masyarakat. Jadi tahun depan (total bantuan RTLH) Rp 20 juta," tegasnya.
Miko mengatakan selain nilai yang ditambah, Ganjar juga meningkatkan jumlah target bantuan RTLH sebanyak 15 ribu unit.
"Kami akan coba percepatan-percepatan pada semester I, mudah-mudahan progresnya sudah lebih dari 80 persen. Harapan kami sih bisa selesai di semester I," ujarnya.
Kendala penyelesaian bisa saja terjadi karena adanya perubahan data. Misalnya penerima bantuan meninggal dunia, atau pindah ke luar daerah.
"Tapi tahun ini 100 persen clear semua 11.417 unit," tandasnya.
Di bawah kepemimpinan Gubernur Ganjar Pranowo, hingga 2022 ini Disperakim mencatat telah membangun 1.041.894 unit Rumah Sehat Layak Huni bagi warga miskin di seluruh Jawa Tengah.
Capaian tersebut tidak bersumber dari satu pendanaan APBD saja, tetapi juga dari anggaran pemerintah pusat dan pemkab/pemkot.
Dalam realisasi renovasi RTLH itu, Ganjar menerapkan sistem pembiayaan gotong royong.
Selain dari anggaran pemerintah, Ganjar mengajak kerja sama sektor lainnya seperti Baznas, perusahaan swasta, BUMN, BUMD hingga filantrop.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada