Tuntaskan Visi Sumedang Simpati, Bupati Dony Siap Bawa Daerahnya Melesat di 2022

Selasa, 04 Januari 2022 – 11:25 WIB
Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir (tengah) saat menyampaikan paparan dalam sebuah kesempatan. Foto: Humas Pemkab Sumedang

jpnn.com, SUMEDANG - Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir menyampaikan tahun ini merupakan jembatan terakhir dan penentu mewujudkan visi Sumedang Simpati 2023.

Pasalnya, tahun depan sudah masuk tahun politik seiring segera berakhirnya masa kepemimpinan di Sumedang periode saat ini.

BACA JUGA: Selamat, Dua Hari Berturut-turut, Pemkab Sumedang Raih 6 Penghargaan

Karena itu, Bupati Dony menekankan pada tahun ini Pemkab Sumedang berkomitmen siap Melesat atau memberikan pelayanan lebih berkualitas dan cepat.

Tentu saja, diakui mantan anggota DPR itu hal tersebut tidak semudah seperti membalikkan telapak tangan.

BACA JUGA: Bupati Sumedang Ajak Seluruh Sekda Berkolaborasi Mewujudkan Jabar Juara

"Diperlukan strategi dan tindakan yang konkret, terukur dan komprehensif serta 'extra ordinary effort' dari seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Sumedang," ujar Bupati Dony melalui keterangan yang diterima, Selasa (4/1).

Peraih gelar doktor dari Universitas Padjadjaran Bandung itu mengatakan demi sebuah perubahan, maka seluruh ASN harus memiliki karakter pemimpin transformasional yang visioner, inspiratif, mampu beradaptasi, berpikiran terbuka, dan progresif dalam penyelenggaraan pemerintahan.

BACA JUGA: Ada Kopi dan Tahu Sumedang di Pusat Kuliner Bergengsi Thamrin 10 Jakarta

 "Dengan kata lain, dari sisi kualitas 'outcomes' harus jelas, 'benefit' harus terasa dan impact-nya harus lebih signifikan," sebutnya.

Begitu juga dari sisi kecepatan tentu pembangunnya harus lebih cepat, pelayanan harus lebih proaktif dan pemberdayaannya bisa lebih akseleratif.

Di sisi lain, berbagai capaian Pemkab Sumedang di tingkat provinsi dan nasional pada 2021 menjadi modal yang sangat berharga untuk melangkah optimistis di tahun ini yang dampaknya untuk kesejahteraan masyarakat.

Dia mencontohkan Dana Insentif Daerah (DID) bagi Kabupaten Sumedang tahun ini sebesar Rp 37 miliar dan merupakan tertinggi di Jabar.

"Indikatornya adalah kabupaten atau kota yang tata kelolanya bagus dan mendapat berbagai prestasi," terang cucu dari ulama kharismatik di Sumedang KH Mama Satibi itu.

Bupati Dony menyebutkan ada 6 prioritas yang harus dicapai tahun ini.

Mulai dari indeks pembangunan manusia (IPM), angka kemiskinan, tingkat pengangguran terbuka (TPT), laju pertumbuhan ekonomi, Gini Ratio, dan PDRB per kapita yang semuanya harus dilakukan secara lebih progresif.

Saat ini, peringkat capaian IPM Sumedang berada di posisi ke-12 dari 27 kabupaten/kota se-Jabar.

Namun demikian, pertumbuhannya baru 0,22 persen.

Hal ini disebabkan antara lain masih rendahnya peningkatan indeks pendidikan (RLS dan HLS).

Demikian juga dengan tingkat pertumbuhan kemiskinan di Sumedang 4,4 persen, lebih rendah dari Provinsi Jabar yang mencapai 6,6 persen.

Jumlah penduduk miskin pada tahun 2021 di Jabar sekitar 4,2 juta jiwa yang tersebar di 27 kabupaten/kota, dan jika dirata-ratakan sekitar 155 ribu jiwa.

"Kabupaten Sumedang meskipun tingkat kemiskinannya 10,71 persen berada di atas Jawa Barat 8,40 persen, namun dari jumlah penduduk miskin tidak melebihi rata-rata Jawa Barat," bebernya.

Selanjutnya, TPT 2021 dan pertumbuhannya, Sumedang berada dalam kuadran terbaik karena capaian TPT dan penurunannya lebih baik dari kabupaten/kota di Jawa Barat.

Berdasarkan Data Sakernas 2020, TPT Sumedang 9,18 persen atau lebih rendah dari Provinsi Jawa Barat 9,82 persen.

"Adapun penurunan TPT Kabupaten Sumedang

7,18 persen, lebih tinggi dari Provinsi Jawa Barat (6,12 persen)," terangnya.

Diakui Bupati Dony, menjadi pekerjaan rumahnya saat ini adalah 90 persen pengangguran di Sumedang merupakan pencari kerja muda yang didominasi lulusan SMK dan SMA.

Khusus mengenai Pertumbuhan ekonomi dan PDRB per kapita, Sumedang termasuk yang mengalami kontraksi namun tidak sedalam Provinsi Jabar dan relatif lebih baik dari kabupaten/kota lain yang terdampak cukup parah akibat pandemi covid-19.

Terakhir, Gini Ratio Sumedang 2021 mengalami penurunan, baik di perkotaan maupun perdesaan, karena meningkatnya proporsi pengeluaran penduduk 40 persen terbawah dan menurunnya proporsi kelas atas dan menengah. (mrk/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kunjungi Sumedang, Bupati Organ Ilir Tertarik Adopsi SPBE dan e-Office


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler