Tuntut Gaji, Honorer Kepung Bupati

Rabu, 11 Agustus 2010 – 11:46 WIB
TENGGARONG – Ribuan honorer atau yang dikenal dengan Tenaga Tidak Tetap Daerah (T3D) yang tergabung dalam Forum Tenaga Honor Kukar (FTHK) mengepung kantor bupati Kutai Kertanegara (Kukar), Selasa (10/8)Mereka menuntut Pemkab Kukar untuk membayar gaji atau honorarium 5.701 yang sampai sekarang belum direalisasikan

BACA JUGA: DSS Lebih Gawat dari DBD



Bahkan, setelah mengetahui bupati tak di tempat, pedemo mencari lokasi bupati dan menginstruksikan ribuan tenaga honor mengejar bupati yang saat itu berada di Tenggarong Seberang
Aksi dimulai sejak pukul 09.00 Wita ribuan tenaga honor sudah memenuhi kantor bupati Kukar

BACA JUGA: Harimau Berkeliaran, Warga Takut Keluar Malam

Mereka membawa spanduk bertuliskan “Harus adalah hak rakyat untuk sejahtera"


Harus itu merupakan slogan dari kampanye Bupati Rita Widyasari saat pilkada beberapa bulan lalu, yang kemudian dipelesetkan kepanjangannya oleh pedemo

BACA JUGA: Penderita HIV/AIDS 203 Orang



Massa yang berkumpul kemudian langsung menyesaki depan pintu utama kantor bupatiBerbeda dengan demo Senin (9/8), polisi yang berjaga kini telah dilengkapi dengan tameng dan helmMobil water-canon pun dalam kondisi siaga.

Massa yang berpakaian dinas pemkab ini lalu melakukan orasiMereka menagih janji Bupati Rita Widyasari saat kampanye bahwa 5.701 tenaga honor yang terdaftar di Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kukar akan diakomodir, dan honor sejak Januari hingga Agustus 2010 dibayarkan

Mereka juga menolak untuk dijadikan tenaga outsourching oleh pihak ketigaBerbagai komentar pedas pun dilontarkan pedemo“Rita, jangan bejanji maha (jangan hanya berjanji, Red.),” teriak pedemo.

Setelah hampir 2 jam berorasi, pedemo sekitar pukul 11.00 Wita mendapat informasi bahwa Rita tengah berada di gedung Putri Karang Melenu di Tenggarong SeberangDi sana bupati tengah menghadiri acara pemberian Satya Lencana Karya Satya kepada sejumlah PNS bermasa kerja 10, 20, dan 30 tahun.

Mendengar info ini, ribuan tenaga honor langsung memutuskan berangkat ke PKM untuk menemui sang bupatiPasalnya, Senin (9/8) para pedemo juga gagal menemui Rita, padahal saat itu Rita sudah janji untuk menemui pedemo.

Para T3D kemudian melakukan long march sekitar 3 kilometer, polisi yang mengawal langsung bergerak cepat untuk mensterilkan jalan

Saat berjalan melintasi Jembatan Kartanegara, nyaris terjadi kericuhan dengan pengendara jalan, namun untungnya segera bisa diamankan polisi.
Sesampainya di PKM, tenaga honor langsung mengepung gedungMassa kemudian memaksa bupati keluar dan menemui merekaKarena belum mendapat tanggapan, para T3D kembali berorasiTiba-tiba, ada tiga mobil dinas yang keluar dari gedung dengan cukup cepat

Menyangka itu mobil bupati, massa langsung mengejarTapi mereka diyakinkan pengurus FTHK bahwa bupati masih di dalam gedungTak mau kecolongan, sebagian tenaga honor kemudian menjaga jalan masuk utama PKM.

Warga terus memaksa bupati keluarSetelah lebih dari 1 jam massa mengepung gedung, akhirnya Bupati Rita Widyasari menemui pedemoDia didampingi staf khusus Khairuddin, Sekkab Hariyanto Bachroel, dan sejumlah pejabatDi sekeliling Rita penuh polisi bertameng.

Rita kemudian memberikan jawaban bahwa, dia sudah berusaha mengakomodir tuntutan tenaga honorDia mengaku telah roadshow ke Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan Kementerian Dalam Negeri khusus membicarakan masalah tenaga honor di Kukar

Dia menyebut, bisa membayar honor bulan Juli dan Agustus, karena dia dilantik pada 30 Juni 2010Sementara untuk honor Januari hingga Juni, akan dicarikan payung hukum.

“SK pelantikan saya jadi bupati tak bisa berlaku surutKarena itu kalau saya tanda tangan, bisa masuk penjaraKarena itu, saya minta 10 perwakilan tenaga honor besok (hari ini, Red.) ikut saya ke Jakarta untuk bertemu dengan Men-PAN (Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara, Red)Jadi bisa dengar langsung bagaimana pertemuan itu,” tawar Rita.

Massa yang terlanjur kecewa, langsung menolakBahkan Ketua FTHK Ali Rohman mengambil pengeras suara dan berkali-kali memotong saat Rita berbicara

Ali menyebut kenapa saat Sjachruddin menjadi penjabat bupati Kukar, berani menandatangani SK pencairan honor pada 2009, sementara Rita yang sudah bupati defenitif tidak berani.

“Kalau begitu coba minta lagi pj bupatiHarus dipahami payung hukumnya belum ada bagi sayaBuat apa saya menahan uang honor saudara-saudaraTidak ada untungnya buat saya,” kata Rita yang tampak terpancing emosinya karena berkali-kali dipotong saat berbicaraKarena tak ada titik temu, akhirnya 20 perwakilan tenaga honor diminta menemui bupatiWartawan media ini sempat ikut ke dalam ruanganNamun, tiba-tiba seorang pria berpakaian dinas berwarna gelap lalu meminta semua media keluar

Pertemuan yang langsung diawasi Kapolres Kukar AKBP Fadjar Abdillah itu kemudian berlangsung tertutup.

Kurang lebih setengah jam, akhirnya pertemuan selesaiMassa dijanjikan akan diakomodir, dan honor Juli dan Agustus segera dibayarkanSementara untuk Januari-Juli, dijanjikan juga dibayar setelah ada dukungan dari Men-PAN

Pengurus FTHK kemudian meredam ribuan pedemo dan menginstruksikan agar massa bubar, karena Rita berjanji untuk membayar semua honor mereka, walau ada yang masih menunggu persetujuan Men-PAN.(che/fuz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Minta MCL Tinjau Ulang Desalinasi Bengawan Solo


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler