Seorang warga Australia telah menjadi sorotan pekan ini, setelah videonya yang menendang pengemudi motor menjadi viral di jejaring sosial. Kelakuan turis jadi sorotanNicholas Carr asal Australia Selatan telah menyerang warga dan rumah di Bali karena mabukPasangan dari Ceko dianggap telah melecehkan pura di kawasan UbudWarga Bali meminta agar turis menghargai adat dan budaya yang mereka miliki
BACA JUGA: Siklus Kebakaran Hutan di Indonesia Kembali Lagi, Tidak Jelas Solusi Untuk Menanganinya
Konsulat Jenderal Australia di Bali, Anthea Griffin mengaku mengerti bagaimana perasaan mereka yang memberikan komentar setelah menonton video tersebut.
Menurutnya insiden tersebut tidak mewakili mayoritas warga Australia yang berlibur di Bali.
BACA JUGA: Mengapa Kelompok Muslim ini Ajak Agar Kurban Hewan Dihentikan?
"Kami mengingatkan warga Australia untuk menghargai tuan rumah [warga lokal] saat mereka berpergian ke luar negeri," ujar Anthea di akun Twitternya.
Tayangan video tersebut menunjukkan seorang warga Australia, Nicholas Carr yang sedang mabuk kemudian menendang seorang pengendara motor yang sedang melintas di jalanan Seminyak, Bali.
BACA JUGA: Kehilangan Jutaan Dolar, Investor Malaysia Datang ke Perth Cari Jawaban
Video: Video: Aksi Nicholas Carr yang disebut mengamuk di jalanan Bali (Indonesian)
Pengemudi motor tersebut kemudian jatuh dan Nicholas terlihat berlari dan sempat menabrakkan diri ke sebuah mobil yang sedang melintas.
Tak hanya itu, ia juga dilaporkan memecahkan kaca sebuah mini market, restoran, dan masuk ke rumah warga Bali, sebelum akhirnya ditangkap oleh sejumlah warga dan polisi di depan sebuah hotel.
Akibat perbuatananya, ia terancam hukuman maksimal penjara dua tahun delapan bulan, menurut kepolisian Kuta. Photo: Nicholas Carr, 26 tahun, mengalami luka-luka karena perbuatannya yang mengamuk di jalanan Seminyak, Bali. (Foto: Kompas.com / Dokumentasi Kepolisian Kuta)
Kepada sejumlah media, Nicholas yang berasal dari Australia Selatan mengaku tidak terlalu ingat apa yang terjadi pada dirinya Sabtu pagi (10/08/2019).
"Saya sangat mabuk ... saya hanya ingin minta maaf kepada semua, para korban, warga Bali, dan yang terkena dampaknya," kata Nicholas kepada media.
Ia mengaku telah mengkonsumsi 10 jenis minuman beralkohol dan kini bersedia membayar ganti rugi kepada korban atas tindakannya."Turis yang bisa seenaknya bersikap"
Awal pekan ini, pengguna jejaring sosial juga menyampaikan kemarahannya kepada sepasang turis yang dianggap telah melakukan pelecehan di sebuah pura di Bali lewat videonya. External Link: Dua pasangan asal Rusia dianggap lecehkan Bali
Kedua pasangan tersebut, diketahui sebagai model Instagram, Zdenek Slouka dan Sabina Dolezalova asal Ceko.
Dalam video tersebut Sabina terlihat menungging dan menyingkap rok di dekat pancuran air, kemudian Zdenek mencipratkan air ke bagian bokong pacarnya tersebut.
Keduanya pun telah meminta maaf dalam sebuah video, yang juga diunggah oleh anggota DPD RI, I Gusti Ngurah Arya Wedakarna.
"Hai, kami meminta maaf atas video kemarin. Kita telah melecehkkan pura dan air suci di Ubud," ujar mereka.
Keduanya mengaku jika tidak tahu soal pura dan air yang suci, yang berada di kawasan hutan Ubud tersebut.
Namun perancang ternama asal Bali, Niluh Djelantik, mengatakan jika permohonan maaf tersebut adalah "pembohongan publik".
Menanggapi insiden tersebut, Niluh mengatakan perlu adanya aturan ketat yang masuk ke tempat suci di Bali, selain "menyeleksi wisatawan" yang masuk ke Bali.
"Sudah terlanjur sering kita berbaik hati, akibatnya? Kepala kita diinjak oleh turis yang merasa bisa seenaknya bersikap," kata Niluh di akun Facebook miliknya.
Niluh juga meminta untuk mengecek izin tinggal pasangan tersebut di Bali dengan mengatakan apakah mereka memang turis atau mencari uang dengan cara ilegal.
"Semoga bisa menjadi pembelajaran bagi wisatawan lainnya."
Simak berita-berita menarik dari Australia dan kawasan dunia lainnya hanya di ABC Indonesia dan bergabunglah dengan komunitas kami di Facebook.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Angin Kencang di Australia Tewaskan Satu Warga Asal Indonesia di Melbourne