jpnn.com - TANJUNG – Keinginan sepasang wisatawan asal Jerman untuk berlibur di Gili Air, Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang berujung duka. Salah seorang dari mereka, Brigite meregang nyawa pada Selasa malam (8/4) usai bersepeda keliling mengitari pulau tersebut.
Perempuan berusia 45 tahun itu dikabarkan menderita demam tinggi hingga nyawanya tak sempat diselematkan.
BACA JUGA: Batasi Kecepatan Kereta Api
“Meninggalnya sendiri sekitar pukul 19.45 Wita,” kata AKP Putu Waicaka, Kapolsek Pemenang, saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Rabu (9/4).
Waicaka dan anggotanya langsung menuju lokasi kejadian begitu mendapat kabar duka itu. Bahkan, Wakil Bupati KLU Dr H Najmul Akhyar juga turun langsung ke Gili Air untuk melihat kondisi korban. Di lokasi kejadian, rombongan segera melakukan olah TKP dan mengambil sidik jari korban.
BACA JUGA: Pilih Coblos di Nunukan, Tunjukkan ke Malaysia Pemilu Damai
Berdasarkan keterangan rekan senegaranya, Sonclau, korban sendiri memang sudah sakit sejak Selasa pagi. Kepada Sonclau, Brigite mengeluhkan demam tinggi. Yang bersangkutan pun sempat mengkonsumsi obat-obatan untuk menurunkan demamnya itu.
Setelah agak membaik, kedua warga negara Jerman itu pun memutuskan untuk bersepeda keliling Gili Air pada sore harinya. Sepulangnya, kondisi Brigite kembali memburuk. Hingga akhirnya ia mengalami kejang-kejang dan menghembuskan nafas terakhir.
BACA JUGA: Malas Nyoblos, Pilih Liburan di Pantai
“Korban meninggal di tempat penginapannya. Bertempat di penginapan Abdi,” jelas Waicaka.
Usai olah TKP dan meminta keterangan saksi, kepolisian segera membawa korban bertolak dari Gili Air. Mayat Brigite kini masih ditempatkan di RSU Bhayangkara Mataram. Rencananya, kasus meninggalnya warga negara Jerman tersebut bakal dilimpahkan kepolisian pada Polres Lombok Barat (Lobar).
“Pihak keluarga mereka yang di Jerman juga belum kami hubungi. Masih menunggu prosesnya terlebih dahulu. Rencananya, penanganan kasus ini akan dilimpahkan ke Polres Lobar,” pungkas Waicaka.(uki)
BACA ARTIKEL LAINNYA... TPS Piala Dunia di Palembang dan Makassar
Redaktur : Tim Redaksi