DUA orang turis asal Belanda yang bekerja sebagai pemungut bola golf di Queensland mengajukan gugatan ke pengadilan karena bekas perusahaannya membayar rendah gaji mereka.

Jenis pekerjaan yang dilakukan dua turis itu agak unik dan mungkin tidak banyak diketahui orang di Australia. Mereka adalah pemungut bola dari kolam dan danau yang berada di lapangan golf.

BACA JUGA: Perahu Pendatang Gelap Dipastikan Tak Mencapai Daratan Australia Barat

Itulah yang dilakukan oleh Janeck Jansen dan Jose de Vries dari Belanda yang berada di Australia dengan jenis visa turis working holiday (berlibur sambil bekerja).

"Pada awalnya saya merasa lucu, karena kami tidak pernah melihat orang melakukannya atau melihat orang melakukannya," kata Jansen.

BACA JUGA: Australia - China Sepakati Protokol Baru Ekspor Sapi

Jansen yang berusia 31 tahun ini tiba di Australia dengan visa 417 bersama pacarnya dan memilih tinggal di Queensland.


Janeck Jansen bekerja lima jam sehari mencari bola golf yang masuk ke dalam kolam atau danau. (Supplied: Janeck Jansen)

BACA JUGA: Qantas Cegah Penerbitan Buku Mengenai Kemelut Perusahaan

Dalam dokumen yang disampaikan ke Pengadilan Federal di Brisbane, Jansen mengatakan dia mendapat bayaran tunai untuk memungut bola golf dari kolam atau danau di daerah Gold Coast.

Dia mengatakan kepada ABC setiap harinya dia bisa menghabiskan waktu selama 5 jam di kolam untuk menemukan bola-bola tersebut.

"Kita harus menggunakan tangan meraba-raba, karena kita tidak bisa melihat ke dalam air. Saya tentu saja banyak menangkap kodok, kadang juga belut, dan bahkan ikan hiu juga ada di lapangan golf ini." kata Jansen.

"Kami berhasil mengumpulkan sekitar 2000 bola golf setiap hari, kemudian bola-bola ini dibersihkan dan dicuci dan dijual lagi di toko antara 60 sen sampai 2 dolar (sekitar Rp 6000 sampai Rp 20 ribu), tergantung kondisinya." tambah Jansen.

Jansen mengatakan pada awalnya dia puas dengan bayaran dari perusahaan tempatnya bekerja, Advantage Golf Supplies, namun bayarannya merosot tajam di awal tahun 2014.

"Pacar saya bekerja sampai 40-50 jam seminggu, dan kami hanya mendapatkan bayaran kurang dari 200 dolar  per minggu." katanya.

"Saya pernah ingat kami pernah mendapat $ 170 dan di bawah $ 200, itu berarti satu jamnya $ 4 sampai $ 5." tambahnya.

"Kami diberitahu bahwa kami akan mendapat tambahan bayaran ketika bisnis meningkat. Namun tiap kali ceritanya selalu berbeda."

Setelah mengajukan kasusnya ke Fair Work Ombudsman, dan berbagai badan lain, Jansen dan pacarnya sekarang mengajukan kasus ini ke Pengadilan Federal.

Mereka mengatakan dirugikan sekitar $ 12 ribu (sekitar Rp 120 juta) dari gaji yang belum dibayar.

"Satu-satunya langkah yang bisa kami ambil adalah membawa kasus ini  ke pengadilan. Kami memulai prosedur tahun lalu dan sudah berlangsung selama setahun, tetapi masih dalam proses." katanya.

Dalam pernyataan lewat pengacara mereka, Advantage Golf Supplies  mengatakan mereka selama ini selalu mengikuti peraturan, dan membantah tuduhan yang disampaikan kedua turis asal Belanda tersebut.

Dan karena kasusnya sekarang di pengadilan, mereka menolak memberikan keterangan lebih lanjut. (admin)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Inilah Enam Binatang yang Terancam Punah di Asia - Pasifik

Berita Terkait