Turun dari Mobil, Dor! Pengusaha Air Soft Gun Tewas

Kamis, 19 Januari 2017 – 05:41 WIB
Polisi melakukan olah TKP kasus penembakan yang menewaskan pemilik toko bernama Indra Gunawan, di Medan, Sumatera Utara, Rabu (18/1). Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS/JPNN.com

jpnn.com - jpnn.com - Indra Gunawan atau yang akrab disapa Kuna (43), pemilik toko air rifle dan airsoft gun di Jalan Jend Ahmad Yani, Medan, ditembak orang tak dikenal, Rabu (18/1) pagi.

Akibat kejadian ini, korban mengalami luka tembak di bagian dada tepatnya di ketiak sebelah kiri.

BACA JUGA: Dor! Dor! Jodi Setiawan Tewas Ditembak OTK

Korban merupakan warga Jalan Bambu Pasar IV, Helvetia, Medan.

Salah seorang saksi mata yang merupakan pegawai toko, Murti, mengatakan korban ditembak sesaat setelah turun dari mobil di depan tokonya.

BACA JUGA: Memalukan, Oknum Polisi Dalam Keadaan Mabuk Tembaki Rumah Warga

Saat penembakan itu, korban sempat meminta pertolongan kepada supirnya sembari memegangi dada sebelah kiri yang tertembus timah panas.

Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 08.15 WIB. Saat itu, korban baru akan membuka toko miliknya.

"Tiba-tiba, saya dengar suara tembakan sekali, Pak Kuna langsung tergeletak. Istrinya juga langsung teriak, nangis-nangis," kata Murti, kepada Sumut Pos (Jawa Pos Group) kemarin pagi.

Menurut keterangan saksi, pelaku berjumlah dua orang dengan mengendarai satu sepeda motor. Sebelum penembakan dilakukan, motor itu disebut telah diparkir lebih dulu di seberang toko.

Polisi langsung mengumpulkan sejumlah barang bukti, seperti mimis airsoft gun yang tampak berserakan di depan toko. Selain itu, petugas juga tampak meminta keterangan sejumlah saksi di TKP.

Kejadian ini mendapat perhatian serius aparat kepolisian, bahkan Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Sumut turun langsung ke lokasi untuk melakukan olah TKP. Dia mengatakan, korban mengalami luka di dada tembus punggung.

“Ini yang menyebabkan korban akhirnya tak mampu bertahan dan tewas saat dilarikan ke Rumah Sakit Putri Hijau,” kata Kombes Nurfallah kepada wartawan.

Dia mengatakan, pihaknya masih melakukan pengembangan terhadap kasus tersebut. Petugas pun masih melakukan pengejaran terhadap pelaku penembakan.

Polisi sendiri masih belum mengetahui jenis senjata yang digunakan pelaku untuk menembak korban. "Kita sedang melakukan olah TKP dan sudah memeriksa empat orang saksi," ujar dia.

Salah seorang kerabat korban yang ditemui di Rumah Sakit Bhayangkara Medan, M Satya Mohan mengatakan tidak menduga kejadian ini terjadi kepada Kuna.

Menurut dia, kerabatnya ini merupakan orang yang berjiwa sosial tinggi bahkan dermawan.

Apalagi kata Satya, Kuna yang merupakan mantan Ketua Persatuan Muda Mudi Hindu (Persadah) Sumut juga aktif dalam sejumlah kegiatan keagamaan lintas etnis.

“Saya sendiri sampai saat ini tidak habis pikir dengan apa yang menimpa korban. Kalau dilihat dia bukan orang yang punya sikap yang di luar batas wajar. Bahkan dia orangnya santun dan menurut saya tidak punya banyak musuh,” terang Satya pengganti Kuna sebagai Ketua Persadah Sumut.

Memang terangnya, korban pun sempat mengalami penyerangan di Tahun 2014 lalu namun tidak menggunakan senapan api.

Kala itu, pelaku penyerangan salah target. “Saat itu pelaku menyerang sopir Kuna, dia tidak ada waktu itu. Mungkin kejadian kali ini terkait dengan penyerangan di tahun 2014 lalu,” ungkapnya.

Penyerangan di Tahun 2014 sempat dilaporkan ke aparat kepolisian, tapi sayang tidak ada tanggapan dan pelakunya tak pernah diketahui.

Satya mengatakan, Kuna aktif di sejumlah organisasi kepemudaan. Dia sendiri tercatat sebagai Wakil Sekretaris Golkar Sumut saat ini. Tak cuma itu, dia juga merupakan kader KNPI Sumut.

Di lingkungan tempat dia tinggal, tidak ada hal mencolok yang dilakukan Kuna. Orangnya biasa dengan gaya bersosialisasinya yang dianggap santun.

“Dia orangnya ramah, santun bahkan rajin beribadah dia seorang Hindu yang baik. Tak jarang, Kuna sering membantu baik kegiatan agama Hindu atau agama lain. Makanya kami heran dia mati seperti ini. Umat Hindu di Medan tentunya berduka atas kematian Kuna,” terangnya. (mag1)

 


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler