Turunkan Kolesterol Tinggi dengan 6 Minuman Ajaib Ini

Kamis, 24 Februari 2022 – 02:10 WIB
Susu kedelai. Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - KOLESTEROL yang meningkat terlalu tinggi bisa berbahaya untuk tubuh jika dibiarkan begitu saja.

Kolesterol tinggi terjadi akibat meningkatnya kadar kolesterol dalam darah yang tidak terkendali.

BACA JUGA: 3 Herbal Alami yang Ampuh Turunkan Kolesterol Tinggi, Ada di Dapur Bun

Jika dibiarkan, maka bisa berbahaya untuk jantung dan otak penderitanya.

Untuk menurunkan kolesteol tinggi, Anda bisa minum obat penurun kolesterol, mengonsumsi beberapa makanan dan juga mengonsumsi beberapa minuman.

BACA JUGA: 3 Minuman Lezat Ini Ampuh Usir Jerawat yang Membandel di Wajah

Beberapa minuman lezat ini bisa menurunkan kolesterol tinggi Anda.

Berikut ini penjelasannya, seperti dikutip laman Medicalnewstoday.

BACA JUGA: Please, Penderita Diabetes Harus Hindari 3 Minuman Ini

1. Teh hijau

Teh hijau mengandung katekin dan senyawa antioksidan lainnya yang tampaknya membantu menurunkan LDL "jahat" dan kadar kolesterol total.

Dalam sebuah studi tahun 2015, para ilmuwan memberi tikus air minum yang diresapi dengan katekin dan epigallocatechin gallate, antioksidan bermanfaat lainnya dalam teh hijau.

Setelah 56 hari, para ilmuwan melihat kadar kolesterol dan LDL "buruk" telah berkurang sekitar 14,4 persen dan 30,4 persen pada kedua kelompok tikus yang diberi diet tinggi kolesterol.

Teh hitam juga bisa berdampak positif pada kolesterol, tetapi pada tingkat yang lebih rendah daripada varian hijaunya.

Ini terutama karena jumlah katekin yang berbeda dalam teh, berarti tubuh menyerap cairan secara berbeda.

Selain itu, kafein juga bisa membantu meningkatkan kadar HDL.

2. Susu kedelai

Kedelai rendah lemak jenuh. Mengganti krim atau produk susu tinggi lemak dengan susu kedelai atau krimer bisa membantu mengurangi atau mengelola kadar kolesterol.

Food and Drug Administration (FDA) merekomendasikan untuk mengonsumsi 25 gram (g) protein kedelai per hari sebagai bagian dari diet rendah lemak jenuh dan kolesterol untuk membantu mengurangi risiko penyakit jantung.

Otoritas lain merekomendasikan untuk mengonsumsi 2-3 porsi makanan atau minuman berbahan dasar kedelai setiap hari, dengan satu porsi mewakili 250 mililiter (ml) susu kedelai.

3. Minuman oat

Oat mengandung beta-glukan, yang membuat zat seperti gel di usus dan berinteraksi dengan garam empedu, mengurangi penyerapan kolesterol.

Sebuah tinjauan 2018 menemukan minuman oat, seperti susu oat, mungkin menawarkan pengurangan kolesterol yang lebih konsisten daripada produk oat padat.

Untuk manfaat maksimal, coba konsumsi sekitar 3 g per hari beta-glukan, yang bisa menyebabkan pengurangan 7 persen dalam LDL.

Satu cangkir susu gandum bisa menyediakan hingga 1,3 g beta-glukan.

4. Jus tomat

Tomat kaya akan senyawa yang disebut likopen. Senyawa ini bisa meningkatkan kadar lipid dan mengurangi kolesterol LDL "jahat".

Selain itu, penelitian menunjukkan mengolah tomat menjadi jus meningkatkan kandungan likopennya.

Jus tomat juga kaya serat penurun kolesterol dan niasin. Sebuah studi tahun 2015 menemukan 25 wanita yang minum 280 ml jus tomat setiap hari selama 2 bulan mengalami penurunan kadar kolesterol darah.

Para peserta berusia 20-30 tahun dan memiliki skor indeks massa tubuh minimal 20.

5. Smoothie berry

Banyak buah beri kaya akan antioksidan dan serat, yang keduanya bisa membantu mengurangi kadar kolesterol.

Secara khusus, anthocyanin, agen antioksidan kuat dalam buah beri, bisa membantu meningkatkan kadar kolesterol.

Buah beri juga rendah kalori dan lemak. Buat smoothie berry dengan mencampurkan dua genggam, sekitar 80 g buah beri apa pun.

Campurkan buah beri dengan 1/2 cangkir susu rendah lemak atau yogurt dan 1/2 cangkir air dingin.

6. Minuman kakao

Kakao adalah bahan utama dalam cokelat hitam. Kakao mengandung antioksidan yang disebut flavanol yang bisa meningkatkan kadar kolesterol.

Sebuah studi tahun 2015 menemukan, mengonsumsi minuman 450 mg yang mengandung flavanol kakao dua kali sehari selama 1 bulan menurunkan kadar kolesterol LDL "jahat" sekaligus meningkatkan kadar kolesterol HDL "baik".(fny/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler