BACA JUGA: BII Perluas Jaringan Syariah
"PLN juga akan menggunakan dana tersebut untuk kontrak-kontrak pembangunan transmisi dan distribusi yang masih dan akan berjalan," kata Direktur Utama PLN Nur Pamudji saat meneken Perjanjian Pinjaman dengan Persyaratan Lunak bersama Kepala PIP Soritaon Siregar di Jakarta.
Nur mengatakan, pinjaman dari PIP ini merupakan kali pertama yang dikantongi PLN
BACA JUGA: Astra Bangun Pabrik Rantai Sepeda Motor di Tiongkok
Pinjaman sebenarnya telah diajukan sejak 2009 ketika Menteri Keuangan dijabat Sri MulyaniDari nilai Rp 7,5 triliun tersebut, Rp 6 triliun digunakan untuk membayar investasi yang telah dilakukan PLN tahun ini dan sisanya Rp 1,5 triliun untuk investasi pada 2012.
Sedangkan Saritaon mengatakan, jumlah dana yang diinvestasikan sebagai pinjaman ke PLN, Rp 7,5 triliun dengan jangka waktu penarikan satu tahun sejak ditandatanganinya perjanjian investasi ini
BACA JUGA: SMGR Kebut Penyelesaian Pabrik Baru
Sedangkan untuk persyaratan lunak yang diberikan ke PLN dengan jangka waktu pengembalian (tenor) yang cukup panjang yakni mencapai 15 tahun, tingkat suku bunga tetap (fixed rate) rendah sebesar 5,25 persen per tahun dari jumlah pokok pinjaman dengan masa tenggang 5 tahun"Tingkat bunga tersebut mengacu pada tingkat bunga SBI penerbitan terakhir yang terendah yakni pada 10 November 2011," jelasnya.Adapun pinjaman kepada perusahaan setrum milik negara itu akan ditarik minimal 40 persen atau sebesar Rp 3 triliun pada 2011Tahun ini PLN menargetkan laba bersih sekitar Rp 12 triliun, naik dibanding laba 2010 sekitar Rp 10 triliunSementara belanja modal (capex) 2012 ditargetkan mencapai Rp 62,3 triliun.
Sebelumnya, PLN telah menerbitkan surat utang jangka menengah atau Global Medium Term Notes senilai USD 1 miliar dari program penjualan surat utang total sebesar USD 2 miliarSurat utang global tersebut berjangka waktu 10 tahun dengan kupon 5,5 persenProgram Global MTN PLN yang bernilai USD 2 miliar telah disusun pada September 2011 dengan tujuan untuk memberikan fleksibilitas bagi PLN untuk mengakses pasar utang internasional guna mendanai berbagai keperluan pembiayaan dan belanja modalPLN terakhir kali menerbitkan obligasi pada 2009. (lum)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jual Elpiji, Pertamina Rugi Rp 3,2 T
Redaktur : Tim Redaksi