Tutup WASH SDG, SNV Hasilkan Pembelajaran Pengelolaan Sanitasi di Perkotaan

Jumat, 22 Maret 2024 – 21:53 WIB
SNV Indonesia, mitra pembangunan dari Belanda bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri telah mendukung Kota Bandar Lampung, Kota Metro Lampung, dan Kota Tasikmalaya dalam mewujudkan sanitasi perkotaan yang inklusif dan berkelanjutan. Foto: dok source for JPNN

jpnn.com - SNV Indonesia, mitra pembangunan dari Belanda bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri telah mendukung Kota Bandar Lampung, Kota Metro Lampung, dan Kota Tasikmalaya dalam mewujudkan sanitasi perkotaan yang inklusif dan berkelanjutan.

Pembelajaran program WASH SDG selama lima tahun (2018-2023) yang disampaikan pada Lokakarya Diseminasi Pembelajaran dan Penutupan Program, Rabu, 20 Maret 2024 di Hotel Ambhara, Jakarta dapat diadopsi dan diadaptasi di daerah lainnya.

BACA JUGA: TOTO Indonesia Tegaskan Komitmen pada Masalah Sanitasi

Dalam mewujudkan sanitasi yang aman, di tiga kota, SNV melakukan beberapa program yaitu advokasi pembentukan dan penerbitan regulasi pengelolaan air limbah domestik perkotaan, peningkatan kapasitas kelembagaan pengampu sektor sanitasi, pendampingan penyusunan dokumen perencanaan, pembentukan forum multi-pihak untuk kampanye perubahan perilaku, dan juga untuk peningkatan kualitas sarana dan prasarana sanitasi di Puskesmas.

“Kami juga melakukan pendampingan terhadap wirausaha sanitasi termasuk para pekerjanya untuk memastikan tersedianya jasa layanan sanitasi yang aman dan profesional. Selain itu, SNV memfasilitasi perbaikan dan rehabilitasi infrastruktur IPLT (Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja),” ujar Rizki Pandu Permana, Country Director SNV Indonesia dalam sambutannya pada acara penutupan program.

BACA JUGA: Program Water Credit Membuka Akses Warga Terhadap Air Minum dan Sanitasi

Survei awal program WASH SDG pada tahun 2017 mencatat bahwa akses sanitasi aman di Kota Metro adalah 28%, di Kota Bandar Lampung 27,6%, dan Kota Tasikmalaya 2%.

Setelah pelaksanaan program WASH SDG, survei akhir program di tahun 2023 mencatat terdapat kenaikan dari status akses sanitasi aman, dimana Kota Metro mencapai 39%, Kota Bandar Lampung 37,8%, dan Tasikmalaya mencapai 15%.

BACA JUGA: Atasi Krisis Air Bersih-Sanitasi Layak, Danone Indonesia Beri Bantuan untuk 9 Pesantren di Bogor

Ahmad Fajri, SH, MH, Plh Kepala Pusat Fasilitasi Kerjasama, Kementerian Dalam Negeri yang juga hadir pada acara tersebut, mengatakan bahwa fungsi pemerintah adalah untuk mewujudkan pelayanan yang adil dan kesempatan yang sama bagi masyarakat, termasuk dalam mendapatkan akses sanitasi.

Fungsi pembangunan yang bertujuan untuk memberikan kesejahteraan pada masyarakat ini tercantum pada RPJP dan RPJMN, Rencana Strategi Kerja dan Rencana Kerja Pemerintah.

“Setiap tahunnya fungsi pembangunan ini disinergikan dengan program pembangunan daerah melalui RPJPD dan RPJMD serta RKP atau Rencana Kerja Pemerintah Daerah. Untuk menjalankan fungsi-fungsi tersebut, diperlukan sinergi collaborative governance dengan berbagai pihak termasuk dengan SNV. Kerja sama ini telah membantu pemerintah nasional dan pemerintah daerah dalam berkolaborasi, terutama di sektor WASH untuk menciptakan masyarakat yang sejahtera dan mandiri,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan apresiasi pada SNV atas dukungan dan kontribusinya pada masyarakat untuk mencapai sanitasi yang inklusif dan berkelanjutan.

Dirinya menggarisbawahi bahwa pengelolaan sanitasi perlu diadopsi dan diadaptasi dalam rencana pembangunan daerah.

Pada gelaran lokakarya pembelajaran dan penutupan program ini, disampaikan bahwa dalam melakukan pendampingan pengelolaan sanitasi yang inklusif dan berkelanjutan, SNV bersama pemerintah kota melakukan enam komponen pendekatan untuk memecahkan permasalahan seputar sanitasi.

Keenam komponen tersebut adalah 1) Komunikasi Perubahan Perilaku & peningkatan kesadaran; 2) layanan sanitasi yang aman & terjangkau; 3) tata kelola sanitasi; 4) keuangan & investasi yang cerdas; 5) pengolahan, penggunaan kembali, dan pembuangan yang aman; dan 6) pengelolaan pengetahuan, pembelajaran, pemantauan, dan evaluasi.

Nitta Rosalin dari Direktorat SUPD II Kementerian Dalam Negeri juga menyampaikan bahwa praktik baik yang dilakukan di tiga kota bersama dengan SNV dan Kementerian Dalam Negeri harapannya dapat diaplikasikan di kota-kota besar lainnya.

“Kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Pemerintah Daerah Kota Tasikmalaya, Kota Metro, dan Kota Bandar Lampung atas kerja kerasnya dalam mengerahkan sumber daya yang ada untuk mendukung percepatan layanan sanitasi berkelanjutan di daerah," ujarnya.

Ia mengharapkan terdapat komitmen kepala daerah dalam percepatan pembangunan sanitasi pada lima tahun mendatang khususnya terkait pembiayaan, pendanaan, perencanaan, dan penganggaran untuk air minum, sanitasi, dan perumahan untuk ditingkatkan. (dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
SNV   WASH SDG   Sanitasi   perkotaan   Belanda  

Terpopuler