JAKARTA - Pakar hukum tata negara dari Universitas Parahyangan Bandung, Asep Warlan Yusuf mengatakan wacana konvensi calon presiden (Capres) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hanya sebatas mencari perhatian orang.
“Itu kan MPO atau mencari perhatian orang saja. Mereka berupaya untuk mengarahkan opini publik seolah mereka PPP terbuka terhadap publik," kata Asep Warlan Yusuf, saat dihubungi wartawan, Kamis (11/4).
Menurut Asep, wacana konvensi Capres yang diwacanakan oleh Partai Demokrat dan diikuti PPP, akan diikuti hanya sekadar mencari perhatian menjelang Pemilu 2014 mendatang. "Motifnya jelas, sekedar MPO dan menutupi kesalahan mereka selama ini," tegas dia.
Khusus terhadap PPP lanjutnya, kalau saja pelaksanaan ibadah haji tidak bermasalah, maka PPP tidak perlu menggelar konvensi Capres dengan asumsi jemaah haji itu adalah pasar terbesar mereka.
"Tapi karena tidak pernah beres, mana ada jemaah haji yang mau memilih PPP, kecuali mungkin rombongan jumbo keluarga Menteri Agama,” ungkap Asep.
Sebelumnya, Sekretaris Dewan Pakar DPP PPP, Ahmad Yani mengatakan, pihaknya akan menggelar konvensi Capres dan Cawapres untuk menjaring figur-figur terbaik menjadi pemimpin nasional. Hal ini dilakukan karena tidak dibukanya ruang Capres independen di konstitusi, sekaligus sebagai jawaban atas kritik publik terhadap praktik oligarki partai politik.
“Adapun mekanisme konvensi, secara detil saat ini masih disusun. Hanya saja, secara garis besar, para pendaftar konvensi Capres/Cawapres PPP melakukan sosialisasi di struktur partai di wilayah. Hasil dari wilayah-wilayah kemudian dibawa ke tingkat pusat,” kata Yani. (fas/jpnn)
“Itu kan MPO atau mencari perhatian orang saja. Mereka berupaya untuk mengarahkan opini publik seolah mereka PPP terbuka terhadap publik," kata Asep Warlan Yusuf, saat dihubungi wartawan, Kamis (11/4).
Menurut Asep, wacana konvensi Capres yang diwacanakan oleh Partai Demokrat dan diikuti PPP, akan diikuti hanya sekadar mencari perhatian menjelang Pemilu 2014 mendatang. "Motifnya jelas, sekedar MPO dan menutupi kesalahan mereka selama ini," tegas dia.
Khusus terhadap PPP lanjutnya, kalau saja pelaksanaan ibadah haji tidak bermasalah, maka PPP tidak perlu menggelar konvensi Capres dengan asumsi jemaah haji itu adalah pasar terbesar mereka.
"Tapi karena tidak pernah beres, mana ada jemaah haji yang mau memilih PPP, kecuali mungkin rombongan jumbo keluarga Menteri Agama,” ungkap Asep.
Sebelumnya, Sekretaris Dewan Pakar DPP PPP, Ahmad Yani mengatakan, pihaknya akan menggelar konvensi Capres dan Cawapres untuk menjaring figur-figur terbaik menjadi pemimpin nasional. Hal ini dilakukan karena tidak dibukanya ruang Capres independen di konstitusi, sekaligus sebagai jawaban atas kritik publik terhadap praktik oligarki partai politik.
“Adapun mekanisme konvensi, secara detil saat ini masih disusun. Hanya saja, secara garis besar, para pendaftar konvensi Capres/Cawapres PPP melakukan sosialisasi di struktur partai di wilayah. Hasil dari wilayah-wilayah kemudian dibawa ke tingkat pusat,” kata Yani. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Ungkit Korupsi Wisma Atlet Lagi
Redaktur : Tim Redaksi