jpnn.com, JAKARTA - Pakar Komunikasi Universitas Indonesia (UI) Profesor Budyatna berharap LPP TVRI tetap bersih dan independen.
Sudah seharusnya di dalamnya diisi oleh orang-orang baik yang bersih dari kepentingan apapun.
BACA JUGA: TVRI Masih Punya Utang Rp37,7 Miliar, Honor Karyawan Ngadat
“Jangan sampai justru menjadi tunggangan suatu kepentingan,” kata Budyatna, Sabtu (1/2).
Kekhawatiran Budyatna bahwa TVRI tidak lagi independen, karena saat ini memang ramai dibicarakan perihal seorang Dewan Pengawas LPP TVRI yang diduga mendukung ormas garis keras.
BACA JUGA: Dewas TVRI Jelaskan Kronologi Pemecatan Helmy Yahya
Karena itu menurutnya DPR harus memanggil Dewas TVRI. Harus jelas, apakah benar terpapar atau tidak.
“Jika benar, maka harus segera diambil tindakan,” tegasnya.
BACA JUGA: Bamsoet Minta Polemik Internal TVRI Tak Berlarut-Larut
Terpisah, Mantan Ketua DPR Marzuki Alie juga setuju bahwa DPR harus segera memanggil Dewas terkait dugaan tersebut. Pasalnya, DPR yang memiliki kewenangan untuk meminta klarifikasi.
“Jika dibiarkan akan sangat mengganggu, mengingat peran strategis TVRI. LPP harus steril. Kalau sampai disusupi, sangat berbahaya,” tegas Marzuki.
Kalau terdapat indikasi dan terdapat bukti, jelas Marzuki, Dewas tersebut memang harus dipecat.
“Dalam hal ini, DPR bisa mengajukan kepada Presiden. Apalagi Presiden sangat perhatian terkait ekstrimisme. Presiden pasti akan melakukan action,” kata dia.
Memastikan kebenaran dugaan tersebut memang sangat penting. Sebab hal ini, lanjut Marzuki, menyangkut kemungkinan masuknya radikalisme ke media publik.
“DPR harus meminta klarifikasi. Bisa saja dia masih ikut-ikutan. Tetapi kalau misal yang bersangkutan sudah menjadi bagian di dalamnya, tentu harus dilarang,” tandasnya.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy