jpnn.com - SENTANI - Ruas jalan Abepura-Sentani dipalang warga, Jumat (24/6) pagi. Aksi ini terjadi dipicu bentrok antarwarga yang terjadi di Kampung Netar, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Papua.
Pemalangan ini dilakukan warga Kampung Netar terkait adanya aksi penyerangan dan perusakan oleh sekelompok warga terhadap salah satu rumah warga di Kampung Netar. Warga yang tidak menerima aksi penyerangan dan perusakan tersebut, turun ke jalan dan melakukan aksi pemalangan.
BACA JUGA: Kasus Narkoba Masih Marak Selama Ramadan
Dari pantauan Cenderawasih Pos, aksi serupa juga dilakukan warga Kampung Harapan dan Puspingra. Pemalangan ini mengakibatkan ruas Jalan Raya Abepura-Sentani tidak bisa dilalui kendaraan. Akibatnya sejumlah warga yang hendak keluar daerah penggunakan pesawat terlambat tiba di Bandara Sentani dan terpaksa ketinggalan pesawat.
Kapolres Jayapura, AKBP Gustav R Urbinas, mengatakan, pemalangan ini dipicu bentrok antarwarga yang terjadi di Kampung Netar. Bentrok ini menurut Gustav, diduga dipicu adanya penikaman terhadap seorang tukang ojek di Kampung Netar.
BACA JUGA: Woww, 1 Kilometer Jalan Tol Perlu Rp 103 Miliar
“Kemungkinan pembayaran uang ojek kurang sehingga terjadi keributan dan diduga pengendara ojek ini ditikam. Pasca kejadian itu, sekitar pukul 06.00 WIT, sekelompok warga mendatangi Kampung Netar ingin membalas, namun berhasil kami tarik mundur. Meskipun demikian kondisi ini membuat masyarakat Kampung Netar resah sehingga melakukan pemalangan,” jelas Gustav saat dihubungi Cenderawasih Pos, Jumat (24/6) malam.
Persoalan yang terjadi di Kampung Netar menurut Gustav sebenarnya sudah berhasil ditangani bersama Bupati Jayapura Mathius Awoitauw. Namun bentrok antarwarga ini merembet ke Kampung Harapan. Dalam bentrok antar warga di Kampung Harapan ini satu unit mobil dirusak dan dua motor serta satu pondok kebun dibakar warga.
BACA JUGA: Waduh, Ternyata Bisa Pesan Narkoba dari Penjara
Untuk melerai bentrok antar warga ini, Kapolres Gustav mengatakan, pihaknya telah menurunkan anggot Polres Jayapura dan Polsek Sentani Timur yang dibackup anggota Brimob Polda Papua. “Saya dan Kasat Brimob sudah turun mengamankan situasi dan melerai bentrok antar warga ini,” tuturnya.
Dalam bentrok antar warga ini, Gustav menyebutkan ada belasan warga yang mengalami luka-luka dan harus dilarikan ke RSUD Abepura dan RSUD Yowari. Warga yang mengalami luka-luka ini sudah mendapat pengobatan dan sebagian besar sudah dipulangkan.
Dari pantauan Cenderawasih Pos di RSUD Abepura, 13 warga yang mengalami luka-luka akibat bentrok langsung mendapat perawatan medis di IGD. Menurut data yang dihimpun Cenderawasih Pos, dari 13 warga yang mendapat perawatan medis tersebut, 8 orang terkena peluru senapan angin dan 5 lainnya menjadi korban penganiayaan. “Warga yang luka-luka sudah ditangani dan sebagian sudah bisa pulang,” ungkap seorang petugas medis.
Terkait bentrok antar warga ini, Kapolres Gustav mengimbau warga agar menahan diri dan tidakterprovokasi dengan isu-isu yang menyesatkan. “Kami mengimbau warga untuk menahan diri dan tidak terprovokasi dengan isu-isu yang menyesatkan. Sebab pimpinan daerah bersama Forkopimda sedang menangani hal ini,” pintanya. (bet/fia/nat/adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Unik Nih, Hafal 1 Juz Alquran Gratis 2 Liter Pertalite
Redaktur : Tim Redaksi