JAKARTA - Atlet proyeksi Asian Games XVII Korsel kembali harus gigit jari. Sampai bulan ini, uang saku bulanan mereka belum juga diterima. Alasannya tetap sama, birokrasi yang lambat dari Kemenkeu.
Deputi IV Kemenpora Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Djoko Pekik kemarin (15/5) menyatakan uang saku belum bisa diberikan. Bahkan kemungkinan jatah bulan ini akan cair bersamaan dengan bulan lalu.
"Bisa saja akan dirapel jatah dua bulan langsung. Yakni April dan Mei. Uang saku kan saat ini langsung dari Kemenkeu. Bukan lagi dari Kemenpora. Jadi segala proses dan mekanismenya di sana," kata Djoko.
Djoko berharap terlambatnya uang saku tidak mengurangi semangat para atlet. Kemenpora pun sudah berusaha mengusahakan dengan sebaik-baiknya agar tak menumpuk. Caranya yakni selalu mengingatkan Kemenkeu.
Nah, disinggung mengenai uang peralatan pertandingan, Djoko menyebutkan masih dalam proses. Profesor asal Jogja tersebut mengupayakan sebelum Agustus peralatan pertandingan diusahakan sudah berada di tangan atlet.
Tahun lalu peralatan pertandingan baru dipegang atlet saat SEA Games XXVII/Myanmar sudah berlangsung. Sehingga saat hari-H pertandingan, banyak atlet yang mengeluhkan peralatan yang memang belum nyetel.
Lifter andalan Indonesia Eko Yuli Irawan mengaku tak kaget dengan molornya uang saku. Dalam beberapa tahun terakhir memang masalah uang saku yang terlambat menjadi kendala utama selama pelatnas.
"Anehnya uang saku terlambat ini tak disertai target atau beban prestasi yang berkurang. Seharusnya kan berbanding lurus. Kalau dari pemerintah tarik ulur hak kita. Jadi jangan salahkan kalau atlet juga gak bisa maksimal di lapangan pertandingan," tutur Eko. (dra/ruk)
BACA JUGA: Thiago Alcantara Absen di Piala Dunia
BACA ARTIKEL LAINNYA... The Reds Siap Belanja Besar
Redaktur : Tim Redaksi