jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI, Rieke Diah Pitaloka mengatakan uang denda (diat) untuk menyelematkan Satinah, TKI asal semarang yang terancam hukuman mati di Arab Saudi kurang Rp 6,6 miliar.
Dikatakan Rieke, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah mengeluarkan sebesar Rp 12 miliar, namun kurang Rp 9 miliar. Kekurangan ini coba ditutupi secara gontong royong. Hasilnya terhimpun Rp 2,4 miliar.
BACA JUGA: Hatta Radjasa Ikut Bantah Pernyataan Anas
"Hasil gotong royong yang digalang Migrant Care, kawan-kawan TKI dan beberapa teman artis sudah mencapai Rp 2,4 miliar. Tinggal mencari sisanya (Rp 6,6 miliar)," kata Rieke kepada JPNN, Rabu (26/3) di Jakarta.
Tadi pagi, Presiden mengatakan bahwa pemerintah masih terus melakukan negosiasi terkait besaran tebusan atau diat yang dimintakan ahli waris keluarga almarhum sebesar SAR 7 juta Saudi atau sekitar Rp 21 miliar.
BACA JUGA: Mantan Menlu Disebut Terima Jatah Rp 440 Juta dari Terdakwa
Sejauh ini, pemerintah sudah menitipkan uang diat sebesar 4 juta riyal atau Rp 12 miliar kepada Baitul Maal di Buraidah yang sewaktu-waktu bisa diambil keluarga majikan Satinah. (fat/jpnn)
BACA JUGA: Pemerintah Kirim Tim ke Arab Saudi untuk Melobi
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bawaslu Rekomendasikan PKS Disanksi Pidana
Redaktur : Tim Redaksi