UAS Ditolak Masuk Singapura, FPAN Dorong Kemenlu Proaktif untuk Membela

Selasa, 17 Mei 2022 – 23:42 WIB
Ketua Fraksi PAN DPR Saleh Partaonan Daulay. FOTO: Dok. JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (FPAN) DPR Saleh Partaonan Daulay mendesak pemerintah Singapura memberikan penjelasan secara terbuka terkait tindakan pihak imigrasi setempat yang tidak mengizinkan UAS masuk ke negara tersebut.

Menurutnya, kejadian tersebut sangat disayangkan dan akan menimbulkan rasa tidak adil di hati warga Indonesia.

BACA JUGA: Terungkap! Ternyata Begini Pandangan Singapura soal UAS

Sebab, selama ini warga Singapura sangat bebas untuk keluar masuk Indonesia.

"UAS itu adalah tokoh yang disegani di Indonesia. Dihormati di banyak negara, termasuk di Malaysia, Brunai, dan banyak negara lainnya. Saya juga yakin bahwa UAS itu sangat disukai dan diidolakan oleh warga Melayu Singapura," ujar Saleh, Selasa (17/5).

BACA JUGA: UAS Ungkap Kekesalannya dengan Perlakuan Petugas Imigrasi Singapura, Ada Kata Kurang Ajar

Selain karena terampil dalam ceramah agama, lanjut Saleh, UAS juga dikenal sebagai sosok yang baik dan rendah hati.

Saleh mengatakan karena masalah ini sensitif, pemerintah Indonesia pun diminta untuk mempertanyakan tindakan Singapura tersebut.

BACA JUGA: Ustaz Abdul Somad: Info Saya Dideportasi Imigrasi Singapura Bukan Hoaks!

Dia mendorong Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) proaktif untuk membela UAS.

Sebab sebagai warga negara, UAS juga harus diberi perlindungan dan dijaga kehormatannya.

"Ini bukan perkara boleh masuk atau tidak, tetapi ini masalah keadilan dan kesetaraan. Ini masalah hubungan diplomatik negeri serumpun," tegasnya.

Dia menyampaikan akibat kasus yang dialami UAS jangan sampai ada kesan orang Indonesia disepelekan, dikecilkan, dan diperlakukan tidak baik.

"Kalau ke UAS saja bisa seperti itu, tentu ke warga negara kita yang lain bisa lebih tidak adil lagi," kata Saleh.

Karena itu, dia juga meminta pemerintah Indonesia mendesak Singapura menyampaikan permohonan maaf.

Melalui permintaan maaf tersebut ke depan tidak boleh ada lagi kasus serupa yang menimpa WNI di Singapura.

"Pemerintah kita harus tegas dan protektif terhadap seluruh warga negara Indonesia," pungkas Saleh. (mrk/jpnn)

 

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler