Ucapan Megawati Dikecam Paguyuban Warga Bangka se-Jakarta

Rabu, 12 Oktober 2016 – 22:56 WIB
Megawati Soerkarno Putri bersama Basuki T Purnama. Foto: dokumen JPNN

jpnn.com - BABEL - Pemakluman Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri yang menyatakan tutur bahasa kasar Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai cerminan orang Bangka, mendapat kecaman dari warga Bangka Belitung. 

Paguyuban Musyawarah Kekeluargaan Masyarakat Bangka se-Jakarta Raya (MKMB Jaya), memprotes dan menyatakan keberatan atas generalisasi pada masyarakat Bangka  dari mantan presiden RI itu. 

BACA JUGA: Karir Cemerlang Bu Hakim PA Kepergok Mesum Itu Berakhir Tragis

Menurut sekretaris MKMB, Secarpiandy, bahasa Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama  yang kasar itu jauh dari budaya masyarakat Bangka yang menjunjung tinggi budaya Melayu. 

“Bahasa Ahok tak jarang mengandung kotoran dan isi kebun binatang, itu bukan cara bertutur dan berbahasa dari Bangka ataupun Belitung,” kata Secarpiandy di Pangkalpinang seperti diberitakan Babel Pos (Jawa Pos Group) hari ini (12/10).

BACA JUGA: Usai Memerkosa Siswi SD, Satpam Ngaku Siap Menikahi

Secarpiandy yang juga seorang pengacara mengatakan bahasa yang keluar dari mulut Ahok adalah cermin pribadi Ahok itu sendiri. Kalaupun ingin mendapatkan cerminan kata Secar -sapaan akrab- lihat dari tutur tokoh-tokoh besar asal Bangka Belitung. 

“Kalau mau lihat Bahasa terdidik masyarakat Bangka jangan ke Ahok. Masih banyak tutur santun, intelek dan berbudaya seperti Yusril Ihza Mahendra, walaupun marah tetapi santun,” ucapnya.

BACA JUGA: Listrik Pulau Moa Menyala 24 Jam

Digambarkan oleh Secar budaya orang Melayu itu jangankan berbahasa, menikam pun dengan santun. Sedangkan cerminan Ahok sendiri lanjutnya sangat jauh dari kepribadian budaya Melayu itu sendiri. 

“Ahok itu tidak sopan dalam bertutur, berbeda jauh dengan tokoh Bangka lainnya. Apalagi seorang pemimpin sekaliber Ahok  mestinya marah tetap harus mengedepankan sikap santun dan bukanya melibatkan isi kebun binatang,” tukasnya.

Atas keberatan yang ada itu, lanjutnya pengurus MKMB Jaya akan ke DPP PDIP guna menemui Megawati. Pihaknya akan menyampaikan keberatan serta meluruskan penilaian Megawati. 

“Penting kita sampaikan kalau kita perwakilan masyarakat Bangka yang menjunjung tinggi budaya bahasa dan sopan santun. Kalaupun Ahok sendiri berbahasa kasar, itu adalah diri pribadinya sendiri,” tukasnya.

Seperti yang  diberitakan secara nasional di media cetak dan online Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri meminta agar memaklumi karakter Ahok yang ceplas ceplos. "Banyak orang memberikan sentimen emosional, 'Pak Ahok itu mulutnya agak kelewatan',"  sebut Megawati mengawali pembahasan soal karakter Ahok, di pendopo rumah Bupati Blitar, Jawa Timur (10/10).

Megawati bahkan telah menyampaikan ke Presiden Joko Widodo agar memberi permakluman terhadap karakter Ahok. Soalnya, karakter orang Bangka (asal Ahok) memang dikenal lugas. Pembawaan Ahok itu tentu berbeda dengan orang Jawa yang lembut. 

"Saya bilang pada Presiden, pada Pak Jokowi, ya Ahok kalau mulutnya tidak begitu ya dia bukan orang Bangka,"  ucap Megawati.

Dia membandingkan dengan kekhasan orang dari daerah lain di Sumatera. Karena itu perkara seperti ini tak perlu dijadikan polemik dan harus disikapi dengan pengertian. 

"Kalau orang Batak bernyanyi dipikir teriak-teriak. Jadi kenapa dimasukkan ke sentimen-sentimen emosional yang negatif?" tandasnya. 

Generalisir yang disampaikan Megawati itu memang banyak diprotes termasuk kalangan orang-orang Babel sendiri.  Megawati semestinya dapat mengambil pembanding beberapa tokoh PDI Perjuangan yang dekat dengan Mega, seperti Wakil Bendahara DPP PDI Perjuangan Rudianto Tjen yang justru dikenal santun, bicara lembut, sopan, bahkan sangat menyejukkan.  

Selain Yusril, ada juga anggota DPD RI yang sempat mencuat sebagai kandidat Ketua DPD, Hudarni Rani yang dikenal sangat taktis dan sopan meskipun ketika ia marah.(eza/ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mau Lihat Foto Bu Hakim Mesum Digerebek Wali Kota Itu, Klik di Sini


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler