Ucapan Selamat Natal Tidak Akan Melunturkan Akidah Agama Sebagai Muslim

Senin, 23 Desember 2019 – 13:10 WIB
Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah ajak semua saling mengucapkan selamat saat hari raya agama lain. Foto: Humas MPR

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah mengajak segenap bangsa Indonesia saling hormat-menghormati di antara sesama pemeluk agama yang akan merayakan hari besar agamanya.

Termasuk memberikan kesempatan dan penghormatan saudara-saudara umat Kristiani untuk merayakan hari Raya Natal dengan tenang dan damai.

BACA JUGA: Ini Pesan Menko Polhukam Mahfud MD terkait Ucapan Selamat Natal

Di samping itu, bentuk saling hormat menghormati antar sesama pemeluk agama, salah satunya dengan saling menyampaikan ucapan selamat pada perayaan hari raya masing-masing agama yang hidup dan diakui di bumi Pancasila ini.

"Sebagaimana yang sudah menjadi tradisi bangsa Indonesia selama bertahun-tahun lamanya, di mana setiap perayaan Idulfitri atau Iduladha umat nonmuslim memberikan ucapan selamat kepada saudara-saudaranya yg beragama Islam. Tidak jarang di antara mereka yang ikut merasakan kebahagiaan umat Islam dengan ikut mengirimkan parsel lebaran dalam bentuk kue atau makanan lainnya. Mereka juga ikut hadir dalam perayaan open house perayaan halalbihalal Idul Fitri yang diselenggarakan oleh tokoh-tokoh masyarakat dari kalangan umat Islam," ujar Basarah.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Ngabalin vs FPI hingga Kontroversi Ucapan Selamat Natal

Demikian juga ketika umat beragama lain, seperti umat Kristiani, Hindu, Budha sedang merayakan hari besar agamanya masing-masing, masyarakat Indonesia yang beragama Islam memberikan penghormatan yang sama sebagai bentuk dan wujud toleransi berbangsa.

"Ucapan saling memberikan penghormatan terhadap peringatan hari- hari besar semua agama tersebut hendaknya jangan dikaitkan dengan akidah masing-masing agama karena praktik kehidupan kebangsaan yang seperti itu bukan dalam rangka mengompromikan akidah agama masing-masing, tetapi hanyalah bentuk toleransi kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai prinsip sila Ketuhanan Yang Maha Esa dalam Pancasila dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika," imbuhnya.

BACA JUGA: 10 Ribu Umat Kristiani akan Hadir di Natal Nasional 2019 Bersama Presiden

Menurutnya, dari hadist Riwayat Imam Bukhari ditegaskan "innamal a'malu binniyat", bahwa sesungguhnya segala perbuatan manusia tergantung pada niatnya.

Dengan demikian, jika umat Islam Indonesia ingin menyampaikan ucapan selamat pada perayaan hari besar saudara-saudaranya yang beragama lain yang bukan seiman tetapi konteks dan niatnya dalam rangka memelihara toleransi kehidupan berbangsa dan bernegara maka sebaiknya jangan dikaitkan seakan-akan mereka sedang mengkompromikan akidah agamanya kepada keyakinan agamanya yang lain.

"Bertahun-tahun lamanya saya sering memberikan ucapan selamat ketika saudara-saudara saya yang beragama lain sedang merayakan hari besar agamanya, saya tidak pernah merasa hal seperti itu melunturkan akidah agama saya sebagai seorang muslim. Begitu juga sebaliknya, saudara-saudara saya yang beragama lain ketika mereka sering mengucapkan selamat hari raya ketika saya merayakan Idulfitri atau hari besar Islam lainnya tidak membuat akidah agama mereka menjadi luntur karena memang tradisi seperti ini hanyalah tradisi toleransi berbangsa dan bukan dalam rangka toleransi aqidah masing-masing umat beragama," tegasnya.

Dia berharap masyarakat bersama jaga tradisi budaya bangsa Indonesia yang diajarkan oleh para pendahulu bangsa.

Saling hormat menghormati di antara sesama umat beragama yang sudah sejak lama berlangsung dengan baik dan membuat bangsa Indonesia menjadi bangsa yang rukun, damai dan tenteram.

"Kita harus dorong agar semua umat beragama semakin dekat dan taat dengan ajaran agamanya masing-masing tetapi saat yang sama kita juga harus lestarikan segala bentuk praktik bermasyarakat dan berbangsa yang bisa makin memperkokoh persaudaraan kebangsaan kita yang beraneka ragam agama, suku dan etnis ini. Hal tersebut sesuai dengan fatwa KH Hasyim Asy'ari yg mengatakan "Hubbul Wathon Minal Iman", yakni mencintai bangsamu adalah sebagian daripada iman Islam," pungkas Basarah. (jpnn)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler