jpnn.com, WASHINGTON DC - Jurnalis investigatif George Knapp menyampaikan kesaksiannya tentang jet tempur Rusia pernah menembaki sepasang unidentified flying object atau UFO yang diyakini berisi alien atau makhluk ekstraterestrial.
Wartawan asal Amerika Serikat (AS) yang dikenal sebagai pembawa acara televisi dan penganjur teori konspirasi itu membuat kesaksian di bawah sumpah yang diserahkan ke Kongres.
BACA JUGA: Kongres Amerika Serikat Bicarakan Soal UFO untuk Pertama Kalinya dalam 50 Tahun Terakhir
Dalam kesaksian tertulis yang salinannya sampai ke Fox News itu didedahkan soal Knapp berulang kali melaporkan penampakan UFO -sekarang lebih dikenal dengan istilah unidentified anomalous phenomena (UAP)- beserta berbagai konspirasi yang menyertainya.
Menurut Knapp, ada satu waktu ketika militer Rusia mengerahkan jet tempur untuk menembak UFO setelah munculnya insiden yang mendorong dunia ke perang nuklir dalam skala global.
BACA JUGA: Intel AS Ungkap Informasi soal UFO kepada Kongres
Knapp menuturkan bahwa Rusia melakukan investigasi besar-besaran untuk menyelidiki UFO.
Penyelidikan selama satu dekade yang melibatkan seluruh eselon militer Rusia itu disebut sebagai investigasi terbesar dalam sejarah untuk mengungkap benda melayang yang dikenal juga sebagai piring terbang tersebut.
BACA JUGA: Konon Alien Memang Ada, Intel AS Pernah Melihat Buktinya
Menurut Knapp, pejabat militer Rusia Kolonel Boris Sokolov menyatakan bahwa terdapat setidaknya 45 insiden berbeda tentang jet tempur Negeri Beruang Merah itu bentrok dengan UFO.
Jet tempur Rusia celaka dalam tiga insiden bentrok dengan UFO. Insiden itu menyebabkan kematian dua pilot Rusia.
Namun, ada satu indisen yang membuat Rusia benar-benar siaga dan membunyikan alarm di pangkalan rudalnya di Ukraina.
Knapp menggambarkan UFO tersebut melakukan manuver menakjubkan di atas pangkalan rudal balistik antarbenua (ICBM) Rusia di Ukraina. Banyak saksi mata terpana.
"Kemudian entah bagaimana (UFO) mengambil alih kontrol sistem peluncuran. Rudal diarahkan ke AS dan tiba-tiba ditembakkan," ujar Knapp mengutip keterangan Kolobel Boris Sokolov.
Kode kendali peluncuran rudal nuklir itu sudah dimasukan dan petugas pangkalan ICBM Rusia tidak mampu menghentikan hal yang mengarah Perang Dunia Ketiga itu.
"Kemudian, tiba-tiba UFO menghilang dan sistem kendali peluncuran mati," tulisan Knapp.
Kementerian Pertahanan Rusia pun memilih angkat tangan soal insiden itu. Langkah itu didasari pertimbangan bahwa mereka tidak memiliki kemampuan untuk membalas tindakan UFO.
Memang hal itu membuat Rusia ketar-ketir. Namun, hal berbeda justru terungkap dari fail tentang UFO yang disimpan pemerintah AS sejak 1960-an.
Sejak 1969, militer AS dalam posisi menganggap UFO bukan ancaman bagi keamanan nasional sehingga tidak layak dipelajari lebih jauh.
"Sikap meremehkan ini secara langsung bertentangan dengan apa yang terungkap dalam berbagai dokumen, laporan, dan memo internal," tutur Knapp.
Namun, Knapp menegaskan bahwa pejabat tinggi militer AS menganggap misteri UFO sebagai masalah serius.
Berbagai dokumen tentang permintaan atas Undang-Undang Kebebasan Informasi atau Freedom of Information Act (FOIA) menunjukkan bagaimana pemimpin militer AS mengetahui bahwa UFO bukan fiktif, melainkan hal nyata.
UFO diidentifikasikan sebagai hasil karya dari logam yang mampu bermanuver jauh di atas teknologi yang dikenal manusia.
"Terdapat sejumlah insiden yang mengganggu di mana UFO tampaknya menunjukkan minat yang kuat terhadap aset militer kita, khususnya senjata nuklir. Jika ini bukan masalah keamanan nasional, lalu apa?" imbuh Knapp.(JPost/JPNN.com)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Alien Memang Ada, tetapi Bukan Makhluk Damai
Redaktur : Antoni
Reporter : Tim Redaksi