UGM Pantau Mahasiswa Asal Tiongkok

Rabu, 04 Maret 2020 – 20:45 WIB
Wakil Rektor Bidang SDM dan Aset UGM Bambang Agus Kironoto. Foto: DWI/AGUS/Radar Jogja

jpnn.com, SLEMAN - Universitas Gadjah Mada (UGM) membentuk tim respons corona virus 2019 atau Covid-19. Tim ini melakukan pendataan secara mendalam kepada seluruh civitas kampus. Termasuk tamu yang akan berkunjung ke UGM.

Kebijakan ini ditempuh untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19. Terlebih ada beberapa civitas kampus ini yang bersekolah atau berkunjung ke luar negeri.

BACA JUGA: Pasien Suspect Corona Mulai Membaik

“Dikuatkan dengan adanya surat edaran Rektor UGM. Berlaku untuk internal maupun eksternal yang datang ke UGM. Ada waktu pantau sesuai masa inkubasi virus, yaitu 14 hari,” kata Wakil Rektor Bidang SDM dan Aset UGM Bambang Agus Kironoto, Selasa (3/3).

Penerapan ini terkait status resiko sangat tinggi oleh WHO. Alhasil pemantauan bersifat wajib untuk seluruh civitas maupun tamu. Terlebih jika melakukan kunjungan ke negara terdampak Covid-19.

BACA JUGA: RSP Rotinsulu Bandung Rawat 2 Pasien Suspect Corona

Bambang mengatakan, siswa asal Tiongkok yang belajar di UGM tersebut telah pulang ke Tiongkok. Hanya saja kini dalam perjalanan menuju Yogyakarta. Tentunya ada kebijakan khusus terkait kedatangan tersebut.

“Pulang ke China (Tiongkok) lalu kembali ke sini dan infonya sudah sampai Jakarta. Sudah kami siapkan langkah-langkah pemeriksaan awal pemantauan monitoring dan sebagainya,” ujarnya.

BACA JUGA: Sopir Truk Asal Lampung Tewas di Tol Tangerang-Merak

Bambang tak menampik adanya pertanyaan dari civitas UGM. Bukan berlandaskan penolakan tapi cenderung preventif. Itulah mengapa jajarannya menerapkan kebijakan khusus. Pemantauan akan berlaku kepada para siswa asal Tiongkok yang kembali ke UGM.

“Sempat ada pertanyaan dari rekan-rekan dosen, apakah yang bersangkutan terjangkit virus atau tidak karena informasi dari teman-teman kesehatan waktu minimal 7 hari untuk bisa mengetahui seseorang terjangkit atau tidak,” katanya.

UGM, lanjutnya, juga telah menyiapkan sejumlah kebijakan khusus. Salah satunya adalah bertugas atau belajar di rumah. Langkah ini sebagai wujud antisipasi. Setidaknya menunggu masa inkubasi selama empatbelas hari.

Pihaknya juga akan menyiapkan semacam rumah khusus. Fungsinya untuk memonitor para civitas yang baru saja kembali dari luar negeri. Tentunya kebijakan ini tetap berkoordinasi dengan rumah sakit rujukan terdekat RSUP Sardjito.

“Kami akan sediakan semacam rumah atau tempat. Fungsinya untuk menampung mereka-mereka yang baru datang atau baru saja pulang (dari luar negeri). Nanti kami monitor, pantau secara intens. Kalau memang dibutuhkan akan langsung rujuk ke RS Sardjito,” ujarnya. (dwi/tif/radarjogja)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler