jpnn.com, JAKARTA - Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA atau Uhamka makin menunjukkan eksistensinya. Saat ini Uhamka menempati peringkat ke-5 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiah (PTMA) serta peringkat ke-69 se-Indonesia dari 2.593 perguruan tinggi, menurut Webometrics Ranking of World Universities yang dirilis 26 Juli 2021.
Webometrics merupakan organisasi pemeringkatan perguruan tinggi seluruh dunia semenjak Juli 2012.
BACA JUGA: Uhamka Targetkan 80 Persen Dosennya Berkualifikasi Doktor
Hingga saat ini semua perguruan tinggi di dunia khususnya di Indonesia tidak henti-hentinya berlomba untuk dinilai oleh Webometrics. Bidang yang dinilai oleh Webometrics yaitu Presence, Visibility Impact, Openness, dan Excellence.
Rektor Uhamka Prof Dr Gunawan Suryoputro menyampaikan rasa bahagianya atas capaian Uhamka saat ini. Pasalnya, Januari 2021 Uhamka berada di peringkat 227. Hanya dalam waktu 6 bulan Uhamka dengan cepatnya membuktikan keberhasilan melesat cepat.
BACA JUGA: Kabar Gembira dari Kemendikbudristek untuk Dosen Perguruan Tinggi Vokasi
“Alhamdulillah, rasa syukur kami segenap Civitas Uhamka kepada Allah SWT atas capaian yang begitu melesat dalam penilaian Webometrics sebagai perguruan tinggi terbaik ke-5 untuk tingkat Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ke-69 perguruan tinggi se-Indonesia,” tutur Prof Gunawan dalam pernyataan resminya, Senin (26/7).
Dia melanjutkan, untuk terus meningkatkan prestasi, Uhamka terus berbenah dan meningkatkan mutu dalam skala prioritas kerja, SDM yang unggul, ketersediaan teknologi yang memadai, sarana dan prasarana.
BACA JUGA: Benarkah Campuran Air Kelapa dan Garam Ampuh Mengobati Pasien COVID-19?
Hal ini sangat penting dilakukan untuk memastikan Uhamka tetap tumbuh sebagai universitas yang mampu mencetak generasi unggul untuk mencapai visi sebagai Propethic Teaching University tahun 2024.
Kebahagiaan ini pun tidak hanya dirasakan oleh pimpinan Uhamka tetap juga para dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa maupun alumni di lingkungan Uhamka.
"Meski pandemi tidak membuat Uhamka patah arang tetapi justru makin terpacu untuk berprestasi," tutup Prof Dr Gunawan Suryoputro. (esy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad