jpnn.com, JAKARTA - Universitas Indonesia (UI) tetap menggelar sidang terbuka Promosi Doktor Ilmu Komunikasi di tengah pandemi Covid-19.
Sidang dengan promovendus atas nama Said Romadlan ini digelar secara daring di Aula Juwono Sudarsono (AJS) Kampus UI Depok, Senin (27/7).
BACA JUGA: Para Alumni UI dan ITB Bagikan Tips Sukses SBMPTN 2020
Said menyampaikan penelitian disertasinya berjudul "Diskursus Gerakan Radikalisme dalam Organisasi Islam (Studi Hermeneutika pada Organisasi Islam Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama tentang Dasar Negara, Jihad, dan Toleransi)".
Tim promotor terdiri dari Prof. Dr. Ibnu Hamad, M.Si (Promotor) dan Prof Effendi Gazali, M.Si, M.P.SI.D., Ph.D (Kopromotor).
BACA JUGA: Akadimisi UI: Eskpor Pertanian Berpotensi Meningkat Tajam
Said yang juga dosen Uhamka Jakarta ini menjalankan sidang terbuka dan dinyatakan lulus dengan predikat sangat memuaskan.
Dalam kesimpulan hasil penelitiannya, Said menguraikan, bagi organisasi Islam seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU), Pancasila adalah pilihan final dan terbaik.
BACA JUGA: Rekomendasi Policy Center ILUNI UI Tentang Kebijakan Pemerintah untuk UMKM
Menurutnya, Pancasila merupakan hasil perjanjian seluruh elemen bangsa. Dalam pemahaman Muhammadiyah, Pancasila adalah darul ahdi wa syahadah (Negara Konsensus dan Kesaksian).
Sedangkan NU memahami Pancasila sebagai mu’ahadah wathaniyah (Kesepakatan Kebangsaan).
"Peneguhan sikap Muhammadiyah dan NU mengenai Pancasila tersebut sekaligus menjadi kritik dan perlawanan atas upaya-upaya kelompok tertentu untuk mengganti dan mengubah Pancasila sebagai ideologi bangsa," ujarnya. (mg7/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh