UICI dan KDEI Taipei Ajak PMI di Taiwan Tingkatkan Kualitas Diri Lewat Pendidikan Tinggi

Senin, 20 September 2021 – 23:18 WIB
Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) dan Kantor Dagang dan Ekonomi (KDEI) Taipei bekerja sama menggelar Webinar bertema Generasi Digital untuk Indonesia Maju pada Minggu (19/9/2021). Foto: Tangkapan layar

jpnn.com, JAKARTA - Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) bekerja sama dengan Kantor Dagang dan Ekonomi (KDEI) Taipei menggelar webinar bertema Generasi Digital untuk Indonesia Maju pada Minggu (19/9/2021).

Kegiatan webinar ini bertujuan mengajak Pekerja Migran Indonesia (PMI) untuk meningkatkan kualitas diri melalui pendidikan tinggi.

BACA JUGA: UICI dan KBRI Malaysia Beri Akses Pendidikan Tinggi Kepada PMI

Kepala KDEI Taipei Budi Santoso dalam sambutannya menyambut baik kegiatan tersebut.

Menurut Budi, hal ini menjadi kesempatan yang baik bagi PMI di Taiwan untuk meningkatkan kualitas diri melalui pendidikan tinggi.

BACA JUGA: Perkenalkan Kampus Digital, UICI Gelar Grand Launching Pada 22 Juli

“Hal ini tentu menjadi langkah yang positif. UICI memberikan kesempatan kepada PMI di Taiwan untuk melanjutkan pendidikan S1 pada empat prodi yang ada," kata Budi.

Budi mengatakan hal ini menjadi kesempatan bagi para PMI karena proses pembelajaran dilakukan secara daring sehingga bisa diakses tanpa harus meninggalkan pekerjaan.

BACA JUGA: Alih Kelola Blok Rokan, Momentum Wujudkan Kemandirian Energi

Sementara Wakil Ketua Majelis Pendidikan Tinggi Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MPT KAHMI) Prof. Ravik Karsidi mengatakan kehadiran UICI adalah untuk memberikan kesempatan kepada seluruh anak bangsa untuk dapat mengakses pendidikan.

“Termasuk teman-teman yang selama ini bekerja sebagai pekerja migran Indonesia di semua negara, termasuk di Taiwan ini," kata Prof. Ravik.

Prof. Ravik menjelaskan proses pembelajaran di UICI akan diselenggarakan secara digital dan akan memudahkan peserta didik untuk mengaksesnya tanpa takut terbatas oleh tempat dan waktu.

Webinar yang diselenggarakan melalui platform Zoom itu menghadirkan narasumber Rektor UICI Prof. Dr. Laode Masihu Kamaludin dan Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Dr. Aris Junaidi.

Rektor UICI Prof. Laode dalam paparannya mengatakan potensi digital di Indonesia sangat besar. Hal ini berdasarkan data bahwa 202,6 juta penduduk Indonesia pengguna internet dan 170 juta jiwa aktif menggunakan media sosial.

"Dari jumlah penduduk tersebut sebanyak 345,3 jiwa menggunakan telepon genggam, 202,6 juta jiwa menggunakan internet dan 170 juta jiwa aktif bermedia sosial," katanya.

Sementara itu tantangan revolusi industri 4.0 dan society 5.0 adalah literasi data, literasi teknologi dan literasi manusia.

Prof. Laode mengatakan pada puncak bonus demografi 2035 dengan usia produktif mencapai 64 persen dari jumlah penduduk yang diperkirakan 297 juta jiwa.

Pada saat itu, kebutuhan digital talenta berjumlah sembilan juta orang dan digital leadership berjumlah dua juta orang.

Menghadapi hal tersebut, UICI hadir dengan menawarkan empat program studi, yaitu bisnis digital, sains data, komunikasi digital dan informatika.

Prof. Laode mengungkapkan UICI merupakan perguruan tinggi digital pertama di Indonesia yang tidak membatasi usia mahasiswa, dapat kuliah di mana saja, kapan saja, dan dengan perangkat apa saja.

Oleh karena itu, PMI meskipun berada jauh di luar Indonesia, tetap mempunyai kesempatan untuk mengikuti pembelajaran yang diselenggarakan oleh UICI.

Laode mengatakan total pekerja migran Indonesia di luar negeri sembilan juta orang dan 31,82 persen pekerja migran berpotensi melanjutkan studi ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Narasumber lain, Prof. Aris memaparkan peluang dan tantangan pembelajaran jarak jauh (PJJ) bagi PMI.

Terpisah, Sekretaris MPT KAHMI Subandrio mengatakan UICI telah melakukan sosialisasi ke berbagai negara, yaitu Hongkong dan Malaysia. UICI akan melanjutkan sosialisasi di beberapa negara.

"Pada bulan Oktober ke Korsel dan berlanjut juga ke Afrika pada bulan-bulan berikutnya," kata Subandrio di Jakarta pada Minggu (19/09/2021).

Road show sosialisasi UICI di dalam negeri akan diintensifkan kembali ke seluruh pelosok tanah air untuk target penerimaan mahasiswa baru pada bulan Januari 2022, yaitu semester kedua mendatang.

“Ada tambahan pelayanan dengan dibukanya tiga Prodi baru di smester kedua, melengkapi prodi prodi yang sudah ada yaitu Prodi Teknologi Industri Pertanian Digital, Prodi Teknik Industri Digital Digital, dan Prodi Psikologi Digital," ungkap Subandrio.

“Penerimaan mahasiswa baru UICI, dilakukan pada setiap awal smester," imbuh Subandrio.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler