Ujang Berharap Pilpres Jadi Pertarungan 4 Poros, Apa Manfaatnya untuk Rakyat?

Kamis, 23 Juni 2022 – 22:38 WIB
Pengamat politik Ujang Komarudin. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Ujang Komarudin menilai kemungkinan politik empat poros akan baik bagi demokrasi, karena rakyat memiliki banyak pilihan calon presiden dan wakil presiden.

Menurut dia, skema politik empat poros bisa saja terbentuk dari Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Pembangunan Persatuan (PPP) yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

BACA JUGA: Hendri Satrio Memprediksi Akan Ada 3 Poros Koalisi di Pilpres 2024

Poros lainnya ialah kedekatan Gerindra dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), serta hubungan NasDem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Demokrat.

Selain itu, poros lain diprediksi terbentuk dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang tidak berkoalisi dengan partai politik lain.

BACA JUGA: PKS-NasDem Bentuk Poros Sambut Pilpres 2024, Hasto PDIP Ucapkan Selamat 

"Kalau skema yang saya sebutkan tadi terjadi, maka ada empat pasang calon," kata Ujang kepada JPNN.com, Kamis (23/6).

Ujang menilai kedekatan Nasdem, PKS, dan Partai Demokrat berpotensi mengusung pasangan Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).

BACA JUGA: Begini Analisis Pengamat Soal Kemungkinan 4 Poros Koalisi di Pilpres 2024

"Kalau itu bisa terjadi, realisasi skema koalisi seperti itu, hal yang positif karena ada empat poros di Pilpres 2024 nanti yang tentu rakyat akan banyak mendapatkan pilihan," ujar dia.

Dosen Universitas Al Azhar Indonesia itu mengenang dua pilpres sebelumnya yang hanya memunculkan dua nama, yaitu Joko Widodo dan Prabowo Subianto.

Untuk itu, dia berharap Pilpres 2024 bisa memunculkan banyak tokoh-tokoh baru dengan politik tiga atau empat poros.

"Penting bagi NasDem, Demokrat, dan PKS untuk menjalin koalisi agar bisa mengimbangi poros yang sudah ada. Ini menarik kalau bisa terealisasikan," pungkas Ujang Komarudin. (mcr9/jpnn)


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Dea Hardianingsih

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler