Ujang Tiba-tiba Diserang Babi Hutan Saat Sedang di Sawah, Terkapar

Rabu, 16 Juni 2021 – 15:04 WIB
Seorang warga terbaring saat akan diobati di Lebak, Rabu (16/6). Foto: ANTARA/HO

jpnn.com, LEBAK - Seekor babi hutan menyerang seorang warga Lebak, Banten, Rabu (16/6) pagi. Beruntung masyarakat dapat menyelamatkan korban.

Babi hutan yang menyerang warga saat tengah mencangkul di areal persawahan dipastikan binatang itu kelaparan, sebab tempat habitatnya terganggu kegiatan manusia.

BACA JUGA: Babi Hutan Masuk Kantor Pemerintah, Mengamuk, 2 Petugas Kabur

"Warga yang menjadi korban keganasan babi itu diketahui bernama Ujang (40)," kata Kasman, warga Desa Haur Gajruk, Lebak, Rabu.

Saat ini, kata Kasman, populasi babi hutan kesulitan untuk mencari pakan dari berbagai jenis tumbuhan maupun binatang kecil.

BACA JUGA: 3 Orang Ini di Atas Rel Kereta, Membuang Sesuatu, PT KAI Memohon Maaf

Korban mengalami luka bagian punggung akibat gigitan binatang tersebut.

"Kami melarikan korban ke Puskesmas Cipanas untuk mendapatkan pengobatan medis," katanya.

Udin (60), warga Rangkasbitung mengaku tidak berani pergi ke kebun, karena khawatir diserang babi hutan dan monyet.

Sebab, kata dia, kebunnya yang berada di kawasan Hutan Kadu Guling, Kecamatan Cimarga, Lebak kerap didatangi binatang tersebut.

Bahkan, kawanan monyet dan babi hutan itu datang bergerombol sore hari.

Selain itu juga binatang tersebut merusak tanaman pisang, singkong, dan pepaya.

"Kami jika ke kebun harus pergi pagi dengan menanam tanaman keras, seperti jati, albasia dan mahoni, sehingga tidak mudah dirusak binatang itu," katanya.

Sementara itu, aktivis lingkungan Kabupaten Lebak Husen mengatakan penyerangan babi hutan maupun monyet karena habitatnya mengalami kerusakan akibat pesatnya pembangunan.

Apalagi, kata dia, pembangunan nasional di Kabupaten Lebak begitu pesat adanya pembangunan Waduk Karian, Tol Serang-Panimbang dan berkembangnya kawasan permukiman.

"Kami berharap populasi binatang itu bisa ditempatkan di kawasan tertentu agar tidak menyerang warga maupun merusak tanaman," kata Husen. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler