Uji Coba Biodiesel B100, Amran: Bukan Sejarah Indonesia tapi Dunia

Senin, 15 April 2019 – 13:56 WIB
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melakukan uji coba biodiesel B100 di kantornya, kawasan Ragunan, Jakarta Selatan, Senin (15/4). Foto: Fathan Sinaga/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melakukan uji coba biodiesel B100 di kantornya, kawasan Ragunan, Jakarta Selatan, Senin (15/4).

Uji coba ini menurut Amran, merupakan arahan Presiden Joko Widodo yang mana penemuan terkait energi terbaharukan harus segera diwujudkan.

BACA JUGA: Meningkatnya Ekspor Pertanian dan NTP Indikator Keberhasilan Sektor Pertanian

"Ini bukan sejarah Indonesia, tetapi sejarah dunia," kata Amran di Kantor Kementan, Jakarta Selatan.

Jika biodiesel ini berhasil diproduksi secara massal, kata Amran, maka akan menghemat devisa, menghemat energi, ramah lingkungan, dan meningkatkan kesejahteraan petani.

BACA JUGA: Bupati Takalar Apresiasi Bantuan Pertanian Pemerintah Lewat Kementan

Menteri asal Sulsel ini menerangkan, Indoneisa saat ini mengimpor solar sekitar 16 juta ton per tahun dengan nilai kurang lebih Rp 150 triliun. Amran membayangkan jika biodiesel b100 ini terealisasi, maka Rp 150 triliun bisa dihemat.

"Nah sekarang juga produksi dalam negeri 20 ton kami, juga bisa kami hemat, cadangan solar kami. Energi kami dari fosil bisa hemat. Kami simpan pinjam karena ada energi yang potensi dan kami tahu kami adalah produsen CPO terbesar dunia. Kami memproduksi dari hasil sawit 46 juta, yang kami ekspor adalah 34 juta ton," kata dia.

BACA JUGA: Bupati Takalar Apresiasi Bantuan Pemerintahan Jokowi – JK di Sektor Pertanian

Amran melanjutkan, sebenarnya sudah ada kendaraan yang mengikuti tahap uji coba secara tertutup. Dia menemukan mesin kendaraan dalam kondisi sangat sehat dan bersih meski sudah menempuh enam ribu kilometer.

"Yang kedua yang menarik adalah kalau menggunakan CPO itu, satu liter bisa menjangkau 13,1 kilometer, kalau solar hanya 9,6 kilometer," kata dia.

"Artinya, kami menghemat. Jadi biaya per kilometer untuk CPO itu hanya Rp 732 per kilometer, tetapi kalau solar Rp 1.000 per kilo. Ini bentuk penghematan luar biasa mengejar 25 sampai 30 persen," tandas Amran. (tan/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Masalah Cuaca Picu Kenaikan Harga Bawang


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler