Masalah Cuaca Picu Kenaikan Harga Bawang

Jumat, 12 April 2019 – 12:43 WIB
Ilustrasi petani bawang merah. Foto: Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian mengendus terjadinya kenaikan harga komoditas bawang merah dan putih di Jakarta. Catatan Kementan, harga bawang merah pernah mencapai level Rp 60 ribu per kilogram dan harga bawang putih sebesar Rp 55 ribu per kilogram.

Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan Agung Hendriadi menduga kenaikan harga dua komoditas itu disebabkan rantai distribusi.

BACA JUGA: Stabilisasi Harga, Kementan Gelontorkan 20 Ton Bawang Merah dan Putih

"Jadi, masalah sekarang kan, kita tahu cuaca. Cuaca ini yang mempengaruhi distribusi. Bukan soal produksi," kata dia ditemui di Jakarta, Kamis (12/4).

Agung memastikan kenaikan harga dua komoditas itu bukan karena stok barang menipis. Bahkan, dia yakin, stok bawang merah dan putih bakal cukup selama bulan Ramadan.

BACA JUGA: Petani Pamekasan Antusias Sambut Bantuan Alat UV Dryer dari Kementan

"Ya, aman banget, 90 ribu ton itu kan cukup untuk satu bulan," ungkap dia.

Temuan kenaikan harga bawang merah dan putih, Badan Ketahanan Pangan Kementan menggelar operasi pasar periode 12 April sampai 16 April 2019. Sebanyak 10 ton bawang merah dan 10 ton bawang putih digelontorkan pada operasi pasar periode ini.

BACA JUGA: Stabilkan Harga, Tambah Suplai Bawang

BACA JUGA: Stabilisasi Harga, Kementan Gelontorkan 20 Ton Bawang Merah dan Putih

Agung berharap, operasi pasar ini membuat harga bawang merah dan bawang putih kembali stabil. Badan Ketahanan Pangan Kementan berharap harga bawang merah kembali menyentuh angka Rp 15 ribu per kilogram dan bawang putih Rp 18 ribu per kilogram.

"Operasi pasar ini perlu kami lakukan, karena melihat ada kecenderungan harga bawang merah dan bawang putih yang meningkat. Melalui operasi pasar, diharapkan harga bisa stabil dan kembali normal," terang dia.

Di sisi lain, kata Agung, Kementan akan mendorong para pengusaha untuk menyalurkan bawang merah dan bawang putih. Sebab, Kementan meyakini penyaluran stok dua komoditas pangan ini masih tersendat.

"Distribusinya harus kita dorong. Kalau harga sudah tinggi, Kementan turun tangan. Artinya kita cari tahu di mana barang itu," pungkas dia. (mg10/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lewat UPJA, Program Alsintan Kementan Meningkatkan Pendapatan Petani


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler