jpnn.com, PALEMBANG - Direktur Operasional PT Waskita Karya, Hadi Wibowo mengungkapkan bahwa progres fisik pembangunan light rail transit (LRT) Palembang terus dievaluasi secara berkala.
Dia mengklaim bahwa pengerjaan saat ini berjalan lancar. “Kalau pun ada kendala, masalah teknis saja,” ucap ucap dia dalam Dialog Kerja Bersama Menteri Perhubungan (Menhub) RI di Graha Sriwijaya, Kampus Unsri Bukit Besar, kemarin.
BACA JUGA: Kumat, Anak yang Diduga Alami Gangguan Jiwa Itu Bacok Ayahnya
Soal girder sejumlah belokan yang belum terpasang, pihaknya menargetkan semua selesai Oktober nanti.
Beberapa belokan yang girder-nya belum terpasang yakni belokan simpang Jl TAA-Jl Kol H Barlian, simpang Polda-Jl Demang Lebar Daun, simpang Jl Demang Lebar Daun-Jl Angkatan 45, simpang Jl Angkatan 45-Jl Kapten A Rivai, dan simpang Charitas.
BACA JUGA: Sering Diintimidasi, Driver Angkutan Online Desak Hapus Zona Merah
Katanya, pemasangan girder di belokan dilakukan malam hari. Selain membutuhkan banyak peralatan pendukung, juga memerlukan area pengerjaan yang luas dan steril.
Setelah semua selesai dipasang Oktober nanti, pihaknya akan mengebut penyelesaian stasiun Jakabaring dan OPI yang jadi tempat ujicoba Februari 2018.
BACA JUGA: Ternyata Jenazah Driver Angkutan Online Itu Ditemukan di Lokasi Ini
Sedangkan enam stasiun lainnya akan diselesaikan hingga Juni 2018. “Awal Januari, satu gerbong sudah dipakai untuk tes yang dilakukan Februari mendatang,” tuturnya.
Menurut desainnya, satu gerbong bisa mengangkut 150 penumpang untuk sekali keberangkatan. Artinya, untuk 14 gerbong yang digunakan dalam satu jam operasional bisa mengangkut 1.000 penumpang.
Jarak tempuh OPI ke Bandara SMB II sekitar 40 menit. “Rincian 30 menit kereta berjalan dan 10 menit kereta waktu berhenti di semua stasiun yang dilewati,” bebernya. Terkait dengan pekerja asing untuk pemasangan rel kereta LRT, diakuinya masih sangat dibutuhkan.
Karena para tenaga kerja asing itu punya kemampuan, teknologi dan peralatannya. Diungkap Hadi, saat ini ada 100 tenaga asing yang dipekerjakan pada proyek LRT Palembang. “Selebihnya pekerja lokal,” tutur dia.
Sementara itu, Menhub, Budi Karya Sumadi, mengungkapkan, LRT ini penting sebagai angkutan massal. Perlu dilakukan sosialisasi kepada masyarakat Palembang. Tarifnya memang lebih mahal dibanding angkot atau bus, tapi ini akan mengatasi kemacetan puluhan tahun dan menjadi life style.
“Untuk tarif sekitar Rp10 ribu, tapi nantinya ada subsidi,” ucap dia. Kapan kereta LRT didatangkan? “Januari nanti kita sudah datangkan kereta LRT ke Palembang,” ungkap Menhub, Budi Karya Sumadi. Dia optimistis, pengerjaan proyek LRT Palembang ini bakal selesai tepat waktu dan sesuai target.
“Progresnya saat ini sudah mencapai 55 persen. Ini akan menjadi transportasi massal yang pertama di Indonesia,” sambungnya lagi. Saat didatangkan kereta, maka progres pembangunan akan meningkat secara signifikan.
Harapan Budi, keberadaan LRT bisa mengubah gaya hidup masyarakat yang tadinya sering menggunakan kendaraan pribadi, jadi beralih ke transportasi massal. Selain bisa menghemat waktu, juga dapat subsidi. “Dengan banyaknya yang naik LRT, semoga bisa meminimalisir kemacetan,” tukasnya. (uni/chy/ce1)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sebelum Pergi, Cantika Sempat Minta Suapi Papanya
Redaktur & Reporter : Budi