jpnn.com, JAKARTA - Universitas Kristen Indonesia (UKI) khususnya Fakultas Hukum kembali mendatangkan seorang dosen tamu asal Belanda untuk mengadakan visiting lecture.
Dekan Fakultas Hukum UKI Dr Hendri Jayadi, SH.,MH mengatakan bahwa dosen undangan merupakan upaya mengembangkan kolaborasi internasional dengan universitas terkenal dari berbagai belahan dunia.
BACA JUGA: Rekrut Pelatih Thailand, Jakarta Elektrik PLN Siap Ukir Sejarah di Proliga 2024
Adapun kunjungan itu dilakukan oleh atase pendidikan dan ilmu pengetahuan dari Kedutaan Besar Kerajaan Belanda untuk Indonesia Yvonne Klerks.
Hendri berharap dengan kunjungan itu UKI dapat menghasilkan praktisi hukum yang berwawasan internasional.
BACA JUGA: Man United Payah, Sempat Unggul dan Ukir Rekor, tetapi Gagal Mengalahkan Liverpool
“Kolaborasi dengan berbagai universitas maju di Eropa seperti Belanda, UKI mengharapkan bisa memperoleh bimbingan dengan universitas tersebut terutama dalam bidang akademik dan penelitian,” ungkap Hendri Jayadi seperti dikutip, Senin (29/4).
Hendri menyebutkan dengan menjalin relasi dengan kampus-kampus ternama dunia, UKI memiliki akreditasi internasional dari Foundation for International Business Administration Accreditation (FIBAA) serta sertifikasi ISO untuk layanan pendidikan.
Di dalam kuliah umumnya Yvonne Klerks menjelaskan secara umum mengenai negara Belanda baik secara geografis, kependudukan dan sosial budaya.
Yvonne juga menjelaskan program-program beasiswa dan pertukaran pelajar dengan beberapa negara termasuk dengan Indonesia.
FH UKI dapat berkolaborasi dengan universitas terkenal seperti Utrecht University, Leiden University, Amsterdam University serta berbagai universitas lainnya.
"Kolaborasi atau kerja sama antar universitas perlu dilakukan untuk memperkaya informasi diantara universitas itu sendiri serta serta belajar dari kekurangan dan kelebihan antar universitas,” jelas Yvonne di Gedung AB UKI, Cawang, Jakarta.
Disisi lain, Yvonne Klerks juga menambahkan bahwa selain bekerja sama dengan berbagai universitas di Indonesia, negaranya juga bekerja sama dengan Pemerintah provinsi (Pemprov) Sumatera utara (Sumut) untuk mempercepat Pembangunan wisata di Danau Toba.
Kerja sama ini papar Yvonne dilakukan oleh pusat keunggulan Belanda dalam bidang hiburan, pariwisata dan perhotelan (CELT) dengan Institit Teknologi DEL Sumatera Utara di bawah naungan Pemprov Sumbar.
“Bentuk kerja samanya adalah pengembangan destinasi pariwisata berkelanjutan dan tangguh melalui konsep living lab. Program ini mendapat dukungan dari Pemprov Sumut, Kedubes Belanda di jakarat, konsulat Belanda di Medan, Nuffic Neso Indonesia, IT DEL, CELTH dan mitranya, Lembaga universitas serta wise steps foundation,” jelas Yvonne.
Selain dihadiri oleh para mahasiswa/i, sejumlah dosen UKI juga turut hadir Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Dr. Rer. Pol Ied Sitepu, dosen sastra Susanne A.H Sitohang, Wakil dekan Fakultas ekonomi Arya Gina Tarigan, Dosen Fakultas hukum Edward Panjaitan serta sejumlah dosen lainnya.(mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul