YUDANEGARA - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Syarief Hasan mengatakan pengembangan usaha kecil menengah tidak akan terhambat oleh kenaikan harga BBM. Meski secara realistis, dampak dari kenaikan bahan bakar tersebut akan tetap ada, tidak akan sampai mematikan usaha mikro yang ada di masyarakat.
”Kalau dibilang (UKM) gulung tikar, itu terlalu berlebihan. Tapi kalau menerima dampak itu benar. Salah satunya inflasi akan tinggi dan berdampak pada semua sektor,” ungkap Syarief saat menggelar jumpa pers usai membuka Temu Nasional Pendamping (TNP) UMKM 2013 di Ballroom Hotel Santika Tasikmalaya, Rabu (19/6).
Solusi UMKM bertahan dari ancaman kenaikan BBM yaitu memperkuat modal para pengusaha UKM melalui pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR). Saat ini, kata menteri yang juga ketua Harian Partai Demokrat ini sudah dijalankan. Hanya, sosialisasi program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dinilai kurang sehingga masih banyak pengusaha kecil meminjam modal kepada rentenir.
”Yang penting sekali sosialisasi mengenai kredit usaha (KUR) yang tidak pernah berhenti. Kemudian kita lakukan pemberdayaan dan pelatihan. Bantuan sosial juga harus ditingkatkan. Kita juga tawarkan program pendampingan kepada masyarakat,” katanya.
Wakil Gubernur Jawa Barat H Deddy Mizwar menambahkan pendampingan bagi UMKM seharusnya bisa membuat pengusaha kecil lebih mudah mendapatkan akses kredit mikro ke perbankan. Salah satu yang menjadi acuannya adalah pinjaman kredit mikro di BJB, yang memiliki tingkat suku bungan lebih kompetitif.
”Tim pendamping harus ada agar industri kreatif tumbuh. Makanya tim pendamping juga mungkin jumlahnya masih kurang. Sementara SDM kita tenaga kreatif kan jumlahnya banyak,” tambahnya.
Salah seorang pengusaha UKM, Dewi yang memamerkan produk bordir di Hotel Santika, kemarin menuturkan, bagi pengusaha UKM kenaikan BBM tidak perlu dianggap rumit. Meski akan ada kenaikan pada harga bahan baku, namun jika mampu menginovasi produk, dan memperluas jaringan pemasaran, usaha kecil menengah akan tetap bertahan.
”Kalau menurut saya BBM mungkin ya akan menaikan harga bahan dasar. Tapi itu bukan hambatan. Kalau kita mau terus melalukan inovasi, dengan produk yang lebih kreatif kita masih akan tetap bisa menjual,” singakat dia. (pee)
”Kalau dibilang (UKM) gulung tikar, itu terlalu berlebihan. Tapi kalau menerima dampak itu benar. Salah satunya inflasi akan tinggi dan berdampak pada semua sektor,” ungkap Syarief saat menggelar jumpa pers usai membuka Temu Nasional Pendamping (TNP) UMKM 2013 di Ballroom Hotel Santika Tasikmalaya, Rabu (19/6).
Solusi UMKM bertahan dari ancaman kenaikan BBM yaitu memperkuat modal para pengusaha UKM melalui pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR). Saat ini, kata menteri yang juga ketua Harian Partai Demokrat ini sudah dijalankan. Hanya, sosialisasi program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dinilai kurang sehingga masih banyak pengusaha kecil meminjam modal kepada rentenir.
”Yang penting sekali sosialisasi mengenai kredit usaha (KUR) yang tidak pernah berhenti. Kemudian kita lakukan pemberdayaan dan pelatihan. Bantuan sosial juga harus ditingkatkan. Kita juga tawarkan program pendampingan kepada masyarakat,” katanya.
Wakil Gubernur Jawa Barat H Deddy Mizwar menambahkan pendampingan bagi UMKM seharusnya bisa membuat pengusaha kecil lebih mudah mendapatkan akses kredit mikro ke perbankan. Salah satu yang menjadi acuannya adalah pinjaman kredit mikro di BJB, yang memiliki tingkat suku bungan lebih kompetitif.
”Tim pendamping harus ada agar industri kreatif tumbuh. Makanya tim pendamping juga mungkin jumlahnya masih kurang. Sementara SDM kita tenaga kreatif kan jumlahnya banyak,” tambahnya.
Salah seorang pengusaha UKM, Dewi yang memamerkan produk bordir di Hotel Santika, kemarin menuturkan, bagi pengusaha UKM kenaikan BBM tidak perlu dianggap rumit. Meski akan ada kenaikan pada harga bahan baku, namun jika mampu menginovasi produk, dan memperluas jaringan pemasaran, usaha kecil menengah akan tetap bertahan.
”Kalau menurut saya BBM mungkin ya akan menaikan harga bahan dasar. Tapi itu bukan hambatan. Kalau kita mau terus melalukan inovasi, dengan produk yang lebih kreatif kita masih akan tetap bisa menjual,” singakat dia. (pee)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kredit Nganggur Capai Rp 860 T
Redaktur : Tim Redaksi